kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.863   83,00   0,52%
  • IDX 7.154   -7,68   -0,11%
  • KOMPAS100 1.094   -0,18   -0,02%
  • LQ45 869   -3,11   -0,36%
  • ISSI 217   0,84   0,39%
  • IDX30 444   -2,24   -0,50%
  • IDXHIDIV20 535   -4,46   -0,83%
  • IDX80 126   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 134   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 148   -1,13   -0,76%

Malaysia Menahan Kapal China karena Menjarah Bangkai Kapal Perang Dunia II Inggris


Rabu, 31 Mei 2023 / 06:16 WIB
Malaysia Menahan Kapal China karena Menjarah Bangkai Kapal Perang Dunia II Inggris
ILUSTRASI. Sebuah kapal China telah ditahan karena dicurigai menjarah dua bangkai kapal Perang Dunia Kedua Inggris. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sebuah kapal China telah ditahan karena dicurigai menjarah dua bangkai kapal Perang Dunia Kedua Inggris yang berisi baja berharga yang tidak terkontaminasi.

Mengutip The Telegraph, pihak berwenang Malaysia telah membuka penyelidikan terhadap kapal berbendera China yang menurut mereka kemungkinan berada di balik penggeledahan HMS Repulse dan HMS Prince of Wales di Laut China Selatan.

Kedua kapal itu ditenggelamkan oleh pembom torpedo jarak jauh Jepang pada hari-hari setelah serangan di Pearl Harbor pada bulan Desember 1941, yang mengakibatkan 842 nyawa melayang.

Baja pra-perang di bangkai kapal banyak dicari, karena tidak terkontaminasi dengan jejak kejatuhan nuklir dari proses pembuatannya, yang menggunakan gas atmosfer.

Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) memulai kasus tersebut setelah nelayan dan penyelam melaporkan aktivitas mencurigakan oleh kapal asing di lepas pantai timur negara Asia Tenggara, dekat lokasi bangkai kapal.

Badan itu mengatakan, mereka menemukan peluru meriam yang diyakini berasal dari perang di kapal pengangkut curah yang terdaftar di Fuzhou, China. Kapal tersebut membawa 32 awak, yang mayoritas adalah warga China. Kapal ditahan selama akhir pekan karena berlabuh di perairan Malaysia tanpa izin.

Baca Juga: KPK Malaysia Selidiki Kasus Dugaan Korupsi, Begini Kata Petronas

Bangkai kapal di lepas pantai negara bagian Pahang tengah ditetapkan sebagai kuburan perang. Kapten kapal telah ditahan sementara Departemen Warisan Nasional menyelidiki asal-usul kerang dan besi tua yang ditemukan di atas kapal.

Gambar dan video yang dirilis oleh badan maritim menunjukkan kapal induk dengan derek besar dan tumpukan logam berkarat di dalamnya.

Baja pra-perang dari dua kapal perang itu menguntungkan, karena dapat dilebur untuk digunakan dalam pembuatan beberapa peralatan ilmiah dan medis.

Dikenal juga sebagai baja "low background", baja tersebut diproduksi sebelum peledakan bom nuklir pertama pada tahun 1940-an dan 50-an. 

Baca Juga: Fenomena El Nino Bikin Warga Malaysia Panik Beli Air Mineral, Ini Pesan Mendagri

Disebutkan pula bahwa baja itu tidak mengandung radionuklida, seperti kobalt-60, yang memberikan tanda radioaktif yang lemah, dan sangat ideal untuk perangkat peka radiasi seperti penghitung Geiger atau peralatan penginderaan di pesawat ruang angkasa.

Logam unik ini menjadikan kapal perang yang tenggelam sebagai target utama para pemulung ilegal. Baik HMS Repulse dan HMS Prince of Wales, serta kapal-kapal lain yang berlabuh di bawah Laut Cina Selatan, pernah dijarah.

“Kami mengutuk keras setiap penodaan kuburan militer maritim,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Malaysia kepada The Telegraph.

Kementerian Pertahanan Malaysia juga menambahkan, “Kami memiliki bukti penodaan bangkai kapal Angkatan Laut Kerajaan, kami akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk bekerja sama dengan Pemerintah daerah dan mitra untuk mencegah aktivitas yang tidak pantas di lokasi tersebut.”

AP memberitakan, Museum Nasional Angkatan Laut Kerajaan Inggris pekan lalu mengatakan pihaknya merasa prihatin atas vandalisme yang ditujukan untuk keuntungan pribadi.

Badan maritim Malaysia mengatakan, mereka yakin peluru meriam yang berkarat itu terkait dengan penyitaan puluhan artileri yang tidak meledak dan peninggalan lain oleh polisi di tempat pembuangan sampah pribadi di Johor. The New Straits Times melaporkan bahwa amunisi diyakini berasal dari kapal perang dan bahwa polisi melakukan ledakan senjata yang dikendalikan di lokasi.

Ini bukan pertama kalinya kedua kapal karam itu menjadi sasaran.

The New Straits Times melaporkan bahwa pemburu harta karun asing menggunakan bahan peledak buatan sendiri pada tahun 2015 untuk meledakkan pelat baja berat di kapal agar mudah diambil. Media lain mengatakan pihak berwenang menahan sebuah kapal Vietnam yang terlibat dalam penjarahan bangkai kapal saat itu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×