Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR — Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan kesiapannya memainkan peran aktif dalam mendorong berakhirnya perang di Gaza dan membuka jalur diplomasi menuju perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.
Dalam pernyataannya, Anwar menilai tanggapan Hamas terhadap usulan gencatan senjata merupakan langkah penting yang dapat membuka pintu menuju akhir konflik. Ia juga menyambut positif seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar Israel menghentikan pemboman demi memulai proses perdamaian nyata.
Baca Juga: Media Malaysia Soroti Transportasi Jakarta Lebih Unggul dari Kuala Lumpur
“Yang kita butuhkan sekarang adalah pengendalian diri — diakhirinya serangan, jeda sejati dalam pertempuran, dan percepatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujar Anwar seperti dikutip dari akun media sosialnya Sabtu (4/10)
Anwar menekankan bahwa perdamaian tidak akan datang secara instan, namun harus dibangun dengan sabar dan konsisten. Ia menyerukan agar penderitaan warga sipil segera dihentikan karena tragedi yang terus berlangsung telah “melukai hati nurani dunia”.
Menurutnya, negara-negara Arab seperti Qatar dan Turki, bersama dunia Islam yang lebih luas, memiliki peran sentral dalam menjaga proses gencatan senjata dan membuka ruang bagi penyelesaian politik.
Anwar juga menegaskan pentingnya peran Amerika Serikat untuk menekan Israel agar menghormati kewajibannya dalam kerangka diplomasi yang lebih adil.
“Perdamaian yang sejati adalah perdamaian yang menjamin hak-hak rakyat Palestina dan terwujudnya negara yang layak serta berdaulat,” tambahnya.
Anwar mengonfirmasi bahwa Malaysia akan menggunakan momentum KTT Asia Timur dan ASEAN–AS yang digelar akhir bulan ini di Kuala Lumpur, untuk mendorong dialog terbuka antara negara-negara Asia dan Amerika Serikat terkait masa depan perdamaian di Gaza.
“Kami ingin menjadikan ASEAN sebagai suara moral dan jembatan diplomasi bagi perdamaian yang adil dan abadi,” tutup Anwar.