kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mantan ekonom Trump: Virus corona bisa memicu resesi global!


Minggu, 01 Maret 2020 / 20:28 WIB
Mantan ekonom Trump: Virus corona bisa memicu resesi global!
ILUSTRASI. Waspada virus corona di San Fransisco. Mantan ekonom Donald Trump menyebut ekonomi dunia dapat tersandung resesi jika wabah virus corona tidak bisa dikendalikan. REUTERS/Shannon Stapleton TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mantan ekonom Presiden Amerika Serikat Donald Trump Kevin Hassett menyebut ekonomi dunia dapat tersandung ke dalam lubang resesi jika wabah virus corona tidak bisa dikendalikan secepatnya.

Pada minggu terburuk bagi Wall Street sejak 2008, Hassett menyatakan keprihatinannya tentang penyebaran yang cepat dari virus corona di seluruh dunia. Termasuk di tempat-tempat dengan cuaca yang lebih hangat seperti di Iran.

Baca Juga: Makin sulit didiagnosis, kasus virus corona bisa melonjak lagi

"Jika orang dapat menyebarkannya di luar musim flu, maka virus corona bisa menyebar sepanjang musim panas dan Anda benar-benar bisa melihat resesi global," kata Hassett kepada CNN.

Ditanya apakah resesi di Amerika Serikat sudah ada di depan mata, Hassett mengatakan saat ini terlalu dini untuk mengatakannya. Tetapi ia memprediksi bahwa pertumbuhan PDB AS di kuartal pertama masih cenderung positif.

"Jika resesi dimulai, maka hal itu akan dimulai pada kuartal kedua," katanya.

Ketakutan pada virus corona telah mengguncang pasar keuangan. S&P 500 telah anjlok 15% dari rekor tertinggi yang ditetapkan pada minggu lalu. Harga minyak mentah juga anjlok 6% pada hari Jumat.

Baca Juga: Harga logam mulia ikut rontok terbawa virus corona

Investor mulai memarkir dananya pada obligasi pemerintah yang sangat aman, sehingga mendorong hasil Treasury 10-tahun ke posisi terendah sepanjang 

Hassett mengatakan The Fed juga harus waspada terhadap risiko bahwa virus corona menyebabkan kejutan pasokan yang memicu inflasi, yang sebagian besar telah ditundukkan selama dekade terakhir.

"Sedikit barang yang masih dibuat harus dijual dengan harga lebih tinggi," kata Hassett tentang kejutan pasokan. 

"Terhadap latar belakang itu, kebanyakan orang berpikir The Fed hanya perlu duduk dan menonton sebentar," ungkapnya.

Baca Juga: Thailand bangun jaringan kereta terbesar di Asia Tenggara

Namun itu tidak akan cocok dengan Wall Street, yang telah terbiasa dengan aksi penyelamatan bank sentral dalam menanggapi tekanan pasar.

Komentar Hassett berbeda dengan komentar-komentar yang dibuat oleh mantan rekannya Larry Kudlow, Direktur Dewan Ekonomi Nasional. Kudlow mengatakan fundamental ekonomi tetap cukup kuat untuk mengimbangi gejolak di Wall Street.

Baca Juga: Mengenal Muhyiddin Yassin, perdana menteri Malaysia yang bikin Mahathir sakit hati

"Saya hanya tidak berpikir koreksi pasar saham jangka pendek ini akan berpengaruh," kata Kudlow.

Namun Janet Yellen, mantan Ketua Federal Reserve mengatakan pada bahwa dampak dari kelemahan ekonomi global dapat "melemparkan Amerika Serikat ke dalam resesi".

Kerusuhan pasar telah mendorong permintaan Federal Reserve untuk mengambil tindakan. Kevin Warsh, mantan Gubernur Fed, mendesak para bankir global untuk mengambil tindakan terkoordinasi.

Sementara itu, investor memprediksi tindakan Fed yang dramatis, yang merupakan aksi yang tidak terlihat lagi sejak krisis keuangan 2008.

Baca Juga: Kasihan, bayi berumur 45 hari di Korea Selatan terinfeksi virus corona dari ayahnya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×