Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pada tahun 2013, ketika Benediktus menjadi paus pertama dalam 700 tahun yang mengundurkan diri, Benediktus, yang tinggal di Vatikan dan sekarang berusia 92 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang buruk, bersumpah untuk tetap "tersembunyi dari dunia".
Tetapi Benediktus telah memberikan wawancara, artikel tertulis dan berkontribusi pada buku-buku, yang pada dasarnya melanggar janji dan menyuarakan suara konservatif, yang beberapa di antaranya dinilai tidak mengakui legitimasi penggantinya Paus Fransiskus.
Massimo Faggioli, seorang teolog di Universitas Villanova di Amerika Serikat, menyebutnya "pelanggaran serius" oleh mantan paus, yang bersumpah "penghormatan dan kepatuhan tanpa syarat" kepada penggantinya.
Baca Juga: Bertemu Paus Fransiskus, Putin kembali terlambat untuk ketiga kalinya
Dalam bagian bukunya, Benediktus mengatakan selibat, yang menjadi tradisi yang stabil di Gereja hanya sekitar 1.000 tahun yang lalu, telah membawa makna yang sangat besar karena memungkinkan seorang imam untuk berkonsentrasi pada panggilannya.
Dia mengatakan, "Tampaknya tidak mungkin untuk mewujudkan panggilan baik (imamat maupun pernikahan) secara bersamaan," tulisnya.
Dalam sebuah pengantar bersama, kedua tokoh ini yakni Benediktus dan Kardinal Robert Sarah, mengatakan, mereka tidak bisa tinggal diam tentang sinode Oktober 2019 lalu, yang kadang-kadang menyebabkan perselisihan antara pandangan media Katolik progresif dan konservatif.