Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Protes meluas secara nasional
Di pusat kota Los Angeles, tak lama sebelum malam kedua pemberlakuan jam malam di area seluas 1 mil persegi (2,5 km persegi), situasi yang sempat tenang berubah.
Polisi menyatakan bahwa sekelompok demonstran melemparkan kembang api kelas komersial dan batu ke arah petugas.
Kelompok lain yang terdiri dari hampir 1.000 orang melakukan aksi damai di pusat kota ketika polisi tiba-tiba melepaskan tembakan dengan peluru tak mematikan di depan Balai Kota.
Baca Juga: Marinir Diterjunkan ke Los Angeles, Trump Dukung Penangkapan Gubernur California
Marlene Lopez (39), warga asli Los Angeles yang ikut berdemonstrasi, menyaksikan ledakan granat kejut hanya beberapa meter dari tempatnya berdiri.
“Saya turun ke jalan karena hak asasi manusia kita dilanggar setiap hari. Jika kita menyerah, semuanya selesai. Kita harus bertahan di L.A. agar bangsa ini mengikuti kita,” ujarnya.
Protes juga terjadi di Santa Ana, kota dengan mayoritas penduduk keturunan Meksiko sekitar 50 km di selatan Los Angeles, serta kota-kota besar lainnya seperti Las Vegas, Philadelphia, Milwaukee, Seattle, Boston, Washington D.C., dan San Antonio, Texas.
Polisi New York menyatakan bahwa sejumlah orang ditahan pada Rabu. Sehari sebelumnya, polisi menangkap 86 orang, 34 di antaranya dikenai dakwaan pidana, sementara sisanya menerima surat panggilan pengadilan.
Aksi protes diperkirakan akan meluas pada Sabtu, saat lebih dari 1.800 demonstrasi anti-Trump direncanakan oleh sejumlah kelompok aktivis di seluruh negeri.
Pada hari yang sama, tank dan kendaraan lapis baja lainnya akan melintasi jalanan Washington, D.C., dalam parade militer memperingati HUT ke-250 Angkatan Darat AS, yang bertepatan dengan ulang tahun Trump ke-79.