kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masa Depan Facebook Makin Dipertanyakan Usai Saham Induknya Amblas


Jumat, 04 Februari 2022 / 16:29 WIB
Masa Depan Facebook Makin Dipertanyakan Usai Saham Induknya Amblas
ILUSTRASI. Logo Meta dan Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham induk Facebook, Meta Platform Inc merosot tajam hingga 26% pada perdagangan Kamis (3/2) menyusul laporan keuangannya di kuartal IV yang cukup mengecewakan.

Anjloknya saham perusahaan milik Mark Zuckerberg ini merupakan penurunan saham terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah pasar saham Amerika. Dalam sehari itu saja, kapitalisasi pasar Meta menguap US$ 251,3 triliun. 

Ini sebetulnya bukan pertama kalinya saham Meta turun drastis dalam satu hari. Pada Juli 2018, saham perusahaan yang sebelumnya masih bernama Fecebook Inc ini anjlok 19% karena  perlambatan pertumbuhan pengguna. Saat itu, kapitalisasi pasarnya langsung menguap sebesar US$120 miliar. 

Belum adanya kepastian bahwa saham Meta ini bisa bangkit kembali dalam beberapa hari mendatang membuat suasana di Wall Street telah berubah menjadi suram, terutama mengingat volatilitas yang mencengkeram sektor teknologi tahun ini.

Baca Juga: Tingkatkan Pasokan, OPEC Akan Genjot Produksi Minyak

Besarnya keruntuhan saham Meta menggambarkan betapa perusahaan teknologi telah membengkak menjadi raksasa dengan kekuatan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekuatan pasar itu siap-siap menimbulkan drama begitu mereka tersandung.

Kapitalisasi pasar Meta pada penutupan hari Rabu mencapai sekitar US$ 900 miliar. Perusahaan ini merupakan salah satu yang masuk dalam  kelompok megacaps teknologi yang biasa disebut faang cohort atau lima saham teknologi Amerika berkinerja terbaik, bersama dengan Alphabet Inc., Amazon.com Inc. dan Apple Inc.

Dalam sehari kekayaan Zuckerberg menghilang sangat besar yakni US$ 29 miliar dan sekaligus mencatat penurunan kekayaan terbesar yang pernah dialami para milliader dunia. Sebelumnya, penurunan kekayaan terbesar dalam sekejap dialami oleh bos Tesla Inc, Elon Musk. Kekayaannya menguap US$ 35 miliar dalam sehari pada bulan November. 

Musk telah melakukan aksi jual atas saham Tesla sejak November. Dia menargetkan menjual 10% sahamnya di perusahaan  pembuat mobil listrik itu. Aksi jual itu membuat saham Tesla anjlok dan hingga kini belum pulih kembali. 

Baca Juga: Kim Jong Un: Olimpiade Beijing yang Sukses adalah Kemenangan Besar China

Anjloknya nilai kekayaan Zuckerberg lantas menurunkan posisinya ke urutan 12 dalam daftar miliarder real-time Forbes, di bawah mogul bisnis India Mukesh Ambani dan Gautam Adani.

Perdagangan saham teknologi memang bergejolak karena investor berjuang untuk memperhitungkan dampak inflasi yang tinggi dan perkiraan kenaikan suku bunga. Saham Meta bisa pulih lebih cepat daripada nanti, dengan pukulan terhadap kekayaan Zuckerberg tetap di atas kertas.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×