kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Masih gencatan senjata, Korea Selatan serukan dunia bantu Perang Korea berakhir


Rabu, 23 September 2020 / 14:59 WIB
Masih gencatan senjata, Korea Selatan serukan dunia bantu Perang Korea berakhir
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berpidato pada peringatan tiga tahun pelantikannya sebagai Presiden di Istana Kepresidenan Blue House di Seoul, Korea Selatan, Minggu (10/5/2020).


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan kembali seruan untuk deklarasi berakhirnya Perang Korea. Dia mengatakan, itu akan membuka jalan untuk denuklirisasi lengkap dan perdamaian abadi di Semenanjung Korea

Pernyataan itu Moon sampaikan di depan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75, Rabu (23/9). Ia meminta dukungan masyarakat internasional agar Korea bisa maju ke era rekonsiliasi dan kemakmuran melalui deklarasi berakhirnya perang.

Tahun ini, menandai peringatan 70 tahun pecahnya Perang Korea, yang berakhir pada 1953 dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

"Waktunya telah tiba untuk menghapus tragedi yang masih ada di Semenanjung Korea. Perang harus berakhir, sepenuhnya dan untuk selamanya," kata Moon dalam pidato video yang direkam sebelumnya seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Baca Juga: Iran dan Korea Utara lanjutkan kerjasama rudal jarak jauh?

Tawaran Moon bertujuan untuk merevitalisasi proses perdamaian Korea, yang telah kehilangan tenaga sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un gagal menghasilkan kesepakatan dalam KTT Hanoi awal tahun lalu. 

Hubungan antar-Korea telah menemui jalan buntu, meskipun ada serangkaian pembicaraan puncak antara Moon dan Kim pada 2018.

"Perdamaian di Semenanjung Korea masih dalam proses pembuatan dan perubahan yang dulunya penuh dengan harapan telah terhenti," ujar Moon. 

Dia menekankan pentingnya perdamaian di Semenanjung Korea. Sebab, menurutnya, itu akan menjamin perdamaian di Asia Timur Laut dan membawa perubahan positif pada tatanan dunia.

Baca Juga: Ada pergerakan di pangkalan utama, Korea Utara mau pamer rudal terbesar?

"Saya yakin, itu dimulai dengan mendeklarasikan diakhirinya perang, sebuah tindakan yang dapat menegaskan komitmen bersama untuk perdamaian," ungkap Moon. 

"Deklarasi akhir perang akan, memang, membuka pintu untuk menyelesaikan denuklirisasi dan rezim perdamaian permanen di Semenanjung Korea," imbuh dia.

Moon menambahkan, Korea adalah kawasan yang paling membutuhkan semangat PBB untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Selanjutnya: ​Mengapa Korea Utara dan Korea Selatan bermusuhan? Ini penjelasannya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×