Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - London. Maskapai penerbangan yang melakukan pemutusan hubungan kerja / PHK terhadap karyawan semakin banyak. Terbaru, maskapai penerbangan asal India, IndiGo, akan PHK karyawan.
Dilansir dari BBC, Kamis (23/7/2020), IndiGo menyatakan bakal memangkas 10 persen dari total pegawainya. Sebab, IndiGo menghadapi anjloknya pendapatan akibat lesunya permintaan transportasi udara.
Baca juga: Ada dewa baru di India, namanya Dewi Corona
IndiGo merupakan maskapai penerbangan terbesar di India. Namun, maskapai penerbangan ini juga terimbas dampak negatif pagebluk virus corona.
Bulan lalu, IndiGo menyatakan bakal memangkas biaya hingga 533 juta dollar AS atau setara sekira Rp 7,7 triliun (kurs Rp 14.614 per dollar AS). "Tidak mungkin bagi perusahaan kami untuk terbang dalam badai ekonomi ini tanpa melakukan sejumlah pengorbanan, agar operasional bisnis dapat berkesinambungan," kata CEO IndiGo Ronojoy Dutta dalam surat kepada investor.
IndiGo menghentikan operasional penerbangan sejak beberapa bulan lalu, sejalan dengan kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah India. Adapun jumlah karyawan IndiGo saat ini mencapai 24.000 orang. Dengan demikian, jumlah karyawan yang terdampak PHK mencapai 2.400 orang.
Berdasarkan data perusahaan, pangsa pasar IndiGo mencapai 48,9 persen di India per Maret 2020. Selama 10 tahun berturut-turut, IndiGo selalu membukukan laba.
Tidak hanya IndiGo, sejumlah maskapai di seluruh dunia juga terpaksa melakukan PHK karyawan di tengah pandemi virus corona. Seperti maskapai Air France yang PHK Lebih dari 7.500 pegawai. Industri penerbangan global pun diprediksi bakal mengalami tahun terburuk sepanjang sejarah.
Bulan lalu, asosiasi industri penerbangan global memperingatkan bahwa anjloknya permintaan transportasi udara menyebabkan maskapai di seluruh dunia mengalamj kerugian lebih dari 84 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 1.227 triliun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Maskapai Penerbangan Terbesar India Bakal PHK 2.400 Pegawai",
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan