Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi
IPO digelar perusahaan pada 9 Oktober 2015 dengan moto: We share our success. Pasca melantai di bursa saham, nama Schaeffler Group kian berkibar.
Pertumbuhan perusahaan berimbas pada pundi-pundi dollar Schaeffler. Berdasarkan data Forbes per Januari 2017, harta kekayaan bersih George Schaeffler sebesar US$ 18,3 miliar.
Keberhasilan Schaeffler Group hari ini merupakan buah dari kerja keras Schaeffler sekaligus bukti bagi beberapa kalangan yang meragukan kemampuannya sebagai pemimpin Schaeffler Group. Dalam wawancara dengan sebuah media, Schaeffler mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa egois untuk menolak tahta bisnis perusahaan.
Meskipun saat itu dia paham betul banyak pihak yang meragukan kemampuannya. Bahkan tak jarang ada ucapan meremehkan seperti: "Jelas dia kembali (untuk menggantikan posisi ayahnya)."
Bagi Schaeffler, menggubris ucapan-ucapan tersebut hanyalah menguras emosi dan membuang-buang waktu. Ia memilih untuk fokus melanjutkan bisnis Schaeffler Group yang telah dibangun sang ayah dan pamannya dari nol.
Ia sempat ragu pada dirinya sendiri. Schaeffler mengakui perusahaan ini terlalu besar dan terlalu banyak yang ia pertaruhkan untuk menjadi ajang pembuktian egonya sendiri bila menolak mewarisi perusahaan dan tetap memilih bekerja di tempat lain.
Pasalnya, menurut Schaeffler, semua orang ingin menentukan jalannya sendiri-sendiri. Awalnya dia tidak tertarik melibatkan diri dalam bisnis keluarga dan ingin mendulang kesuksesan atas usahanya sendiri.
Schaeffler beranggapan, apabila orang mengetahui bahwa dirinya anak pengusaha Schaeffler Group, maka orang akan memperlakukan berbeda. Schaeffler tidak ingin diperlakukan berbeda karena ia anak pengusaha sukses. Prinsip ini berubah ketika ayahnya meninggal pada 1996. Dengan kerja keras, kini Schaeffler Group berkembang di 49 negara.
(Selesai)