kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,08   -1,47   -0.16%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melanjutkan pertumbuhan via IPO (4)


Jumat, 20 Januari 2017 / 15:17 WIB
Melanjutkan pertumbuhan via IPO (4)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Karakter kepemimpinan  George F W Schaeffler muncul ketika ayahnya tutup usia pada saat dia berusia 32 tahun. Ditinggal pergi, Schaeffler tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

Sebagai putra satu-satunya, Schaeffler bangkit melanjutkan hidup sekaligus menerima tanggung jawab besar sebagai pengendali perusahaan berskala internasional, Schaeffler Group. Ini merupakan amanat besar yang mengharuskannya tekun dan bekerja keras selama di tahun-tahun pertama.

Apalagi, saudara perempuannya bernama Kristen lebih dulu menghadap Sang Pencipta pada tahun 1975 karena terkena sengatan listrik akibat pengering rambutnya jatuh ke dalam bak mandi yang sedang ia gunakan.

Beruntung, dukungan moril sang Ibu, Maria Elisabeth Schaeffler menjadi salah satu sumber kekuatannya. Pasalnya, tongkat estafet bisnis diterima Schaeffler di saat nama Schaeffler Group telah melambung dan diakui sebagai produsen terbesar komponen mesin di dunia.

Kesuksesan yang diraih sang ayah menjadi tekanan berat bagi Schaeffler untuk dapat membuktikan kemampuannya kepada dunia. Seiring berjalannya waktu, Schaeffler menggelar serangkaian aksi korporasi untuk membawa Schaeffler jauh lebih sukses.

Hingga pada tahun 2015, Schaeffler menorehkan sejarah baru bagi perusahaan. Schaeffler Group menghelat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Aksi korporasi ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku usaha. Dengan nama besar dan prospek bisnis kinclong, hasil penawaran saham Schaeffler Group laris manis bagai kacang goreng.

IPO digelar perusahaan pada 9 Oktober 2015 dengan moto: We share our success. Pasca melantai di bursa saham, nama Schaeffler Group kian berkibar.

Pertumbuhan perusahaan berimbas pada pundi-pundi dollar Schaeffler. Berdasarkan data Forbes per Januari 2017, harta kekayaan bersih George Schaeffler sebesar US$ 18,3 miliar.

Keberhasilan Schaeffler Group hari ini merupakan buah dari kerja keras Schaeffler sekaligus bukti bagi beberapa kalangan yang meragukan kemampuannya sebagai pemimpin Schaeffler Group. Dalam wawancara dengan sebuah media, Schaeffler mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa egois untuk menolak tahta bisnis perusahaan.

Meskipun saat itu dia paham betul banyak pihak yang meragukan kemampuannya. Bahkan tak jarang ada ucapan meremehkan seperti: "Jelas dia kembali (untuk menggantikan posisi ayahnya)."

Bagi Schaeffler, menggubris ucapan-ucapan tersebut hanyalah menguras emosi dan membuang-buang waktu. Ia memilih untuk fokus melanjutkan bisnis Schaeffler Group yang telah dibangun sang ayah dan pamannya dari nol.

Ia sempat ragu pada dirinya sendiri. Schaeffler mengakui perusahaan ini terlalu besar dan terlalu banyak yang ia pertaruhkan untuk menjadi ajang pembuktian egonya sendiri bila menolak mewarisi perusahaan dan tetap memilih bekerja di tempat lain.

Pasalnya, menurut Schaeffler, semua orang ingin menentukan jalannya sendiri-sendiri. Awalnya dia tidak tertarik melibatkan diri dalam bisnis keluarga dan ingin mendulang kesuksesan atas usahanya sendiri.

Schaeffler beranggapan, apabila orang mengetahui bahwa dirinya anak pengusaha Schaeffler Group, maka orang akan memperlakukan berbeda. Schaeffler tidak ingin diperlakukan berbeda karena ia anak pengusaha sukses.  Prinsip ini berubah ketika ayahnya meninggal pada 1996. Dengan kerja keras, kini Schaeffler Group berkembang di 49 negara.      

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×