Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
AS merotasi pasukan di Eropa, menyusul penarikan 11.900 tentara mereka dari Jerman. Tujuan utama dari rotasi itu adalah untuk memperkuat sisi Tenggara NATO di dekat Laut Hitam.
Kehadiran pasukan AS dan NATo di wilayah tersebut cukup membuat resah Angkatan Laut dan Udara Rusia. Dalam satu bulan terakhir, armada Rusia telah sibuk menghadang di titik-titik perbatasan.
Angkatan Laut AS pada hari Rabu (16/9), mengumumkan melalui akun Twitter resminya bahwa kapal USNS Yuma telah memasuki perairan Laut Hitam.
Satu hari sebelumnya, Armada ke-6 Angkatan Laut AS mengumumkan, kapal destroyer kelas Arleigh-Burke USS Roosevelt juga sedang dalam perjalanan menuju Laut Hitam, dengan tujuan yang sama.
Mengutip siaran pers di situs resmi Armada ke-6, ini adalah kali keenam kapal Angkatan Laut AS mengunjungi Laut Hitam sejak awal 2020.
Baca Juga: Sukhoi Rusia sibuk adang pesawat tempur AS di Laut Hitam dan Laut Baltik
USS Roosevelt melakukan misi latihan maritim dan udara bersama dengan pesawat mata-mata Poseidon P-8 milik Angkatan Laut AS dan pesawat E-3A milik NATO pada hari Rabu kemarin. Kedua pesawat meluncur dari pangkalan NATO yang ada di Italia dan Jerman.
Kehadiran armada tempur AS dan NATO yang semakin intens dalam beberapa waktu terakhir ini cukup membuat Rusia gerah.
Mengutip kantor berita TASS, pada Senin (14/9), Angkatan Udara Rusia mengirim pesawat Su-27dan Su-30 untuk mencegat pesawat bomber AS yang terbang melintas di atas Laut Hitam.
Yang terbaru, pesawat Sukhoi Su-27 dikirim untuk menghadang pesawat pengintai Boeing RC-135 milik Inggris dan Boeing P-8 Poseidon milik AS di atas Laut Hitam.
Rusia juga mulai sibuk mengirim Su-27 ke Laut Baltik setelah mengindetifikasi kehadiran Boeing P-8 Poseidon milik AS dan pesawat pengintai Gulfstream milik Angkatan Udara Swedia.