Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
The Guardian melaporkan, Carlos mengatakan militer Filipina, dengan menggunakan kamera jarak jauh di pulau Thitu, melihat puing-puing hanyut dalam gelombang kuat di dekat gundukan pasir yang jaraknya lebih dari 500 meter. Mereka berangkat dengan perahu dan mengambil benda terapung itu dan mulai menariknya kembali ke pulau mereka menggunakan tali yang diikatkan ke perahu mereka.
"Ketika militer Filipina bergerak kembali ke pulau mereka, mereka melihat bahwa kapal penjaga pantai China dengan nomor haluan 5203 mendekati lokasi mereka dan kemudian memblokir jalur yang telah direncanakan sebelumnya sebanyak dua kali," jelas Carlos dalam sebuah pernyataan.
Kapal China kemudian mengerahkan perahu karet dengan personel yang secara paksa mengambil benda mengambang tersebut dengan memotong tali penarik yang melekat pada perahu karet pelaut Filipina. Militer Filipina memutuskan untuk kembali ke pulau mereka, kata Carlos, tanpa merinci apa yang terjadi.
Mayor Cherryl Tindog, juru bicara komando barat militer Filipina, mengatakan benda logam mengambang itu tampak mirip dengan sejumlah potongan puing roket China lainnya yang baru-baru ini ditemukan di perairan Filipina. Dia menambahkan para pelaut Filipina tidak melawan penyitaan itu.
“Kami mempraktikkan toleransi maksimum dalam situasi seperti itu,” kata Tindog. “Karena itu melibatkan objek tak dikenal dan bukan masalah hidup dan mati, tim kami memutuskan untuk kembali.”
Baca Juga: Taiwan Perkenalkan Kapal Amfibi Baru Buatan Dalam Negeri
Puing-puing logam dari peluncuran roket China, beberapa menunjukkan bagian dari apa yang tampak seperti bendera China, telah ditemukan di perairan Filipina setidaknya pada tiga kesempatan lainnya.
Roket yang diluncurkan dari pusat peluncuran ruang angkasa Wenchang di pulau Hainan China dalam beberapa bulan terakhir telah membawa bahan bangunan dan perlengkapan untuk stasiun ruang angkasa berawak China.
Melansir CNN, berbicara dalam konferensi pers reguler pada hari Senin, Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, juga mengkonfirmasi bahwa kapal polisi maritim China menemukan benda mengambang yang tidak diketahui di perairan yang disengketakan pada hari Minggu.
Mao membantah adanya konfrontasi dan mengatakan kepada wartawan "tidak ada yang disebut intersepsi dan penyitaan di tempat kejadian."
“Setelah mengidentifikasinya sebagai puing-puing fairing roket yang baru-baru ini diluncurkan oleh China, personel lokal pertama-tama menyelamatkan dan menarik benda terapung itu. Setelah negosiasi persahabatan antara kedua belah pihak, pihak Filipina mengembalikan benda terapung ke pihak China di tempat, dan personel China mengucapkan terima kasih kepada pihak Filipina,” kata Mao.