kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memanas, Ukraina sebut Rusia bakal simpan senjata nuklir di Krimea


Kamis, 15 April 2021 / 00:00 WIB
Memanas, Ukraina sebut Rusia bakal simpan senjata nuklir di Krimea


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan pada Rabu (14 April), Rusia sedang bersiap untuk menyimpan senjata nuklir di Krimea. Dia memperingatkan, Rusia bisa menyerang Ukraina untuk memastikan pasokan air untuk semenanjung yang dianeksasi.

Andrii Taran, yang berbicara sebelum pertemuan darurat NATO dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri sekutu, tidak bisa mengesampingkan kemungkinan pasukan Rusia di Krimea dapat "melakukan provokasi militer yang substantif" tahun ini.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada Maret 2014, yang memicu sanksi Barat terhadap Moskow.

"Infrastruktur Krimea sedang dipersiapkan untuk berpotensi menyimpan senjata nuklir," kata Taran kepada Sub-Komite Pertahanan Parlemen Eropa, seperti dikutip Reuters. “Kehadiran amunisi nuklir di semenanjung bisa memicu serangkaian masalah politik, hukum, dan moral yang kompleks”.

Tapi, Taran tidak memberikan bukti untuk pernyataannya.

Baca Juga: Tegang! NATO kirim 40.000 pasukan dan 15.000 persenjataan ke dekat perbatasan Rusia

Setiap keputusan Rusia untuk memindahkan senjata nuklir ke Krimea, yang menjorok ke Laut Hitam, akan menandai perburukan signifikan dalam ketegangan Timur-Barat.

Itu juga akan memberatkan perjanjian kontrol senjata yang baru diperpanjang antara Amerika Serikat dan Rusia, yang memberlakukan pembatasan pada rudal darat dan kapal selam yang digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Pertempuran meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Timur Ukraina, tempat pasukan pemerintah memerangi separatis yang mendapat dukungan Rusia dalam konflik tujuh tahun, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang. 

NATO menyatakan, jumlah pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina adalah yang tertinggi sejak 2014.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas NATO pada Rabu untuk membahas krisis Ukraina menjelang pertemuan ke-30 melalui konferensi video.

"Kami memiliki sejumlah masalah yang sangat penting untuk dibicarakan, tidak terkecuali Rusia," ujar Austin kepada wartawan. "Dan, saya tentu juga prihatin dengan peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina baru-baru ini".

Selanjutnya: Laut Hitam siap membara, AS bakal kirim kapal perang sebagai dukungan untuk Ukraina




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×