kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memperingati hari Pramuka, mari kenali Baden-Powell sang bapak Pramuka dunia


Jumat, 14 Agustus 2020 / 04:49 WIB
Memperingati hari Pramuka, mari kenali Baden-Powell sang bapak Pramuka dunia
ILUSTRASI. Lord Baden-Powell, bapak Pramuka dunia.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanggal 14 Agustus di Indonesia diperingati sebagai hari Pramuka (Praja Muda Karana), sebuah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan.

Di Indonesia gerakan Pramuka didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 14 Agustus 1961. Sasaran utama dari gerakan ini adalah untuk membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur melalui beragam kegiatan yang ada di dalamnya.

Secara global gerakan Pramuka disebut dengan Scouts (kepanduan). Gerakan ini dilaksanakan di banyak negara dan diikuti oleh pelajar di usia sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Tentunya dengan bimbingan dari pembina senior yang profesional.

Bicara mengenai gerakan kepanduan tentunya tidak bisa lepas dari sosok Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, atau lebih dikenal sebagai Lord Baden-Powell, sang bapak Pramuka dunia.

Dikutip dari Scout.org, Baden-Powell lahir di Paddington, London, pada tanggal 22 Februari 1857. Ayahnya merupakan seorang profesor di Universitas Oxford yang cukup terpandang.

Baca Juga: Mengenal B-29 Superfortress, pesawat bomber yang meratakan Nagasaki 75 tahun lalu

Baden-Powell mulai menunjukkan minatnya di bidang kepanduan saat masuk militer. Pada tahun 1876, ia dikirim ke India sebagai seorang tentara muda dengan spesialisasi pengintaian, pembuatan peta, dan pemeriksaan.

Di sana ia diminta untuk melatih para tentara lainnya mengenai teknik-teknik bertahan hidup secara berkelompok, mulai dari membuat kompas, menyiapkan tempat berteduh, sampai membuat sandi khusus.

Sebagai seorang pemimpin satuan, Baden-Powell juga memberikan hadiah berupa lencana khusus bagi tim yang mampu melaksanakan tugas dengan baik. Lencana yang dibuat Baden-Powell ini sampai sekarang masih digunakan sebagai lambang gerakan Pramuka dunia.

Keahlian pengintaian Baden-Powell diuji saat ia bertugas di Afrika pada masa Perang Boer. Di medan tempur ini rupanya Baden-Powell dan para tentara muda didikannya mampu memberikan dampak positif bagi tentara Inggris.

Saat kembali ke Inggris pada tahun 1903, ia dianggap sebagai pahlawan berkat kemampuannya dalam hal mengintai serta menyusun strategi langsung di medan tempur. 

Baca Juga: Hari ini, 75 tahun bom atom hunjam Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia II

Baden-Powell kemudian menulis buku "Aids to Scouting" yang kemudian menjadi awal mula munculnya gerakan kepanduan di Inggris, bahkan di seluruh dunia. Kegiatan perkemahan kecil mulai diadakan di Inggris dengan mengundang pelajar laki-laki dari banyak sekolah.

Berdasarkan catatan dari Scout.org, pada bulan September 1908, Baden-Powell harus mendirikan sebuah kantor untuk menangani banyak pertanyaan yang diterimanya terkait gerakan kepanduan yang tersebar dengan cepat di seluruh dunia.

Unit kepanduan di luar Inggris yang pertama kali diakui keberadaannya dibentuk di Gibraltar pad atahun 1908. Setelah itu mulai muncul unit lain dari Malta, Kanada, Selandia Baru, dan Afrika Selatan yang merupakan koloni Inggris. Sementara Chili adalah negara pertama di luar koloni Inggris yang membentuk gerakan kepanduan.

Pada tahun 1910, gerakan kepanduan semakin diminati di berbagai penjuru dunia dengan munculnya unit baru di Argentina, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan Amerika Serikat.

Gerakan kepanduan untuk remaja putri juga akhirnya didirikan pada tahun 1910 berkat minat yang sangat besar. Adik Badel-Powell, yakni Agnes Baden-Powell ditunjuk sebagai presiden pertama gerakan kepanduan putri dunia.

Baca Juga: Daftar 10 orang terkaya di Jepang, bos Uniqlo di posisi teratas

Pada tanggal 8 Januari 1941, pada usia 83 tahun, B-P meninggal dunia. Tempat peristirahatan terakhirnya adalah sebuah makam kecil di Nyeri dengan pemandangan Gunung Kenya. Di batu nisannya tertulis “Robert Baden-Powell, Pimpinan Pramuka Dunia” dan dikelilingi oleh lencana Boy Scout dan Girl Guide.

Sampai saat ini jambore kepanduan dunia masih rutin diadakan dengan tuan rumah yang berganti-ganti. Jambore dunia yang paling baru diadakan adalah jambore ke-23 pada tahun 2019, dengan West Virginia sebagai tuan rumahnya.

Saat ini Indonesia menjadi negara dengan anggota pramuka terbanyak di dunia dengan total 17,1 juta. Disusul oleh AS dengan 7,5 juta dan India dengan 4,1 juta.

Selama bertahun-tahun gerakan kepanduan dianggap mampu memberikan peran positif dalam masyarakat di berbagai belahan dunia. Sejumlah kemampuan serta ketangkasan anggota kepanduan mampu diterapkan di berbagai aspek kehidupan. Tidak sedikit juga anggota gerakan kepanduan yang memiliki karir cemerlang di dunia militer.

Baca Juga: Pekan ini dalam sejarah: Berakhirnya Konferensi Potsdam yang memicu perang dingin




TERBARU

[X]
×