kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanamkan budaya kerja keras dan ketelitian (3)


Kamis, 07 Desember 2017 / 15:58 WIB
Menanamkan budaya kerja keras dan ketelitian (3)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Menjadi pemimpin pada perusahaan yang terancam bangkrut memang bukan perkara mudah. Apalagi, hal tersebut dialami Timothy Boyle saat baru masuk menjadi pemimpin Columbia, perusahaan pakaian outdoor yang didirikan pertama kali oleh kakeknya. Prinsip dasar yang coba Tim bangun terhadap sumber daya manusia (SDM) Columbia adalah budaya rajin, kerja keras dan ketelitian. Dari sana, terbentuk tim yang solid yang menjadi modal dasar Columbia.

Mewarisi perusahaan keluarga bukan hal yang mudah. Hal tersebut dialami oleh Timothy Boyle, kala menerima tanggung jawab sebagai penerus bisnis Columbia, perusahaan yang bergerak dibidang produsen pakaian outdoor. Sialnya, dia harus mengambil alih perusahaan dikala Columbia diancam kebangkrutan.

Kondisi tersebut menyebabkan Tim dituntut lebih cepat matang dalam menjalankan bisnis. Padahal, saat masuk ke Columbia, Tim masih berstatus sebagai mahasiswa.

Tantangan tersebut ternyata mampu diselesaikan Tim dengan baik. Terbukti dari perubahan fokus bisnis yang dilakukan Tim, memunculkan harapan baru atas nasib Columbia ke depan.

Columbia, oleh Tim difokuskan memproduksi pakaian outdoor berteknologi tinggi. Tidak itu saja, produk-produk perusahaan ini juga menyasar berbagai macam kalangan, sehingga memiliki pasar yang beraneka ragam.

Columbia terus membedakan diri mereka dengan para kompetitor. Tidak hanya seputar aspek teknis produk dan sains, namun dengan benar-benar berusaha untuk terhubung dengan pelanggan mereka pada tingkat emosional lewat desain inovatif dan pelbagai teknologi baru nan menarik.

Tahun 2010 merupakan salah satu tahun terbaik bagi Columbia, saat terjadi musim dingin yang hebat di Amerika Serikat (AS). Kala itu, hampir semua toko ritel yang disusupi produk Columbia habis terjual. Permintaan masyarakat akan pakaian dingin meningkat drastis. Musim dingin ekstrem tersebut dimanfaatkan Columbia dengan menciptakan produk omni heat reflective yang inovatif memberikan kehangatan tambahan pada jaket Columbia.

Pada kuartal III-2010 penjualan Columbia mencapai US$ 504 juta. Jumlah tersebut meningkat 16,13% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang sebesar US$ 434 juta.

Memanfaatkan keadaan dan kondisi pasar merupakan kejelian yang dimiliki oleh Tim. Penciuman bisnisnya cukup andal untuk dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sudah pasti, Tim berupaya menghasilkan produk terbaik bagi konsumen yang pada akhirnya mampu mendongkrak penjualan Columbia.

Sebagai seorang pemimpin, kepiawaian Tim mengelola sumber daya manusia (SDM) patut diacungi jempol. Dia mampu merangkul seluruh karyawan, sehingga memiliki etos kerja yang tinggi. Namun kondisi itu pun tak membuatnya besar kepala. Dia menyatakan, ini semua terjadi berkat para pekerja yang ingin menjadikan diri mereka sukses, dengan menjadi berbeda dari karyawan perusahaan lain.

Budaya rajin, kerja keras, dan ketelitian dari tim Columbia, menjadi modal yang sangat berharga. Kesuksesan Columbia semata-mata adalah hasil kerja sama tim yang solid. Budaya itu yang coba Tim bangun sejak awal masuk ke Columbia, pasca sang ayah, Joseph Cornelius Boyle (Neal Boyle) meninggal dunia.

Selanjutnya, Tim juga aktif mengembangkan bisnis lewat aksi akuisisi sejumlah perusahaan pakaian di Amerika Serikat (AS), seperti misalnya Pasific Trail dan Sorel. Ini merupakan langkah Tim untuk meningkatkan diferensiasi Columbia dari para kompetitornya.

Hingga tahun 2016, Columbia berhasil mencatatkan penjualan bersih US$ 2,38 miliar serta laba bersih senilai US$ 191,9 juta. Pada tahun yang sama, Columbia membagikan dividen US$ 48,1 juta.

Tim dan Columbia masih akan terus berharap pada inovasi dan teknologi. Menjawab keinginan konsumen, menjadi cara terbaik bagi Tim untuk terus meningkatkan dan mengembangkan sayap bisnis Columbia ke depan.            

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×