Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengutip BBC, Presiden China Xi Jinping akan memimpin pertemuan tertutup yang dihadiri lebih dari 370 anggota Partai Komunis China yang kerap dikenal dengan nama Rapat Pleno pada minggu ini.
Pertemuan ini pertaruhannya sangat besar. Rapat tersebut berlangsung setiap lima tahun sekali dan dikenal sebagai pertemuan pleno ketiga di China.
Secara historis, pertemuan ini merupakan platform bagi kepemimpinan partai untuk mengumumkan reformasi ekonomi utama dan arahan kebijakan.
Hasil-hasil Rapat Pleno China sebelumnya telah mengubah arah sejarah negara tersebut. Misalnya saja, pada tahun 1978, pemimpin saat itu, Deng Xiaoping, mulai membuka pasar China kepada dunia. Kemudian, pada tahun 2013, Presiden China Xi Jinping mengisyaratkan untuk melonggarkan kebijakan satu anak yang kontroversial.
Berdasarkan hal tersebut, ada ekspektasi besar terhadap Rapat Plenum tahun ini.
Narasi di sejumlah media yang dikontrol negara tentu saja menggembirakan.
Sebuah editorial di The Global Times mengatakan bahwa “berbagai macam kebijakan yang berfokus pada reformasi” adalah “prioritas utama” dan akan mengantarkan China ke “babak baru”.
Xinhua merujuk pada reformasi yang “komprehensif” dan “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Baca Juga: Laba Swatch Group Turun 70% karena Perlambatan Ekonomi China
Tajuk rencana di People's Daily berjudul “era baru reformasi dan keterbukaan”, menggunakan frasa yang sama dengan yang dicetuskan oleh Deng pada tahun 1978.
Namun, para pengamat tidak yakin berapa banyak ruang yang tersedia untuk ide-ide berani atau perdebatan di dalam Partai di bawah kepemimpinan Xi yang sangat terpusat. Beberapa orang melihat pertemuan ini hanya sebagai latihan stempel untuk keputusan-keputusan yang telah dibuat.
Para ekonom juga skeptis bahwa pertemuan ini akan memberikan perbaikan yang cepat.
"Pertemuan ini memiliki sedikit dampak pada pertumbuhan jangka pendek,” kata Qian Wang, kepala ekonom Asia Pasifik di Vanguard kepada BBC.
Meski begitu, para analis akan tetap mengamati pengumuman-pengumuman yang menandakan prioritas-prioritas ekonomi Partai Komunis Tiongkok.