kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendekati peternak, memangkas rantai distribusi (3)


Kamis, 09 Agustus 2018 / 15:54 WIB
Mendekati peternak, memangkas rantai distribusi (3)
ILUSTRASI. FENOMENA - RG Chandramogan


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

RG Chandramogan memiliki strategi inovatif dalam mengembangkan bisnis susu miliknya. Masalah rantai distribusi yang panjang di India yang menjadi momok para produsen dia coba selesaikan lewat strategi mendekati peternak. Dia mendirikan tempat penyimpanan susu segar di dekat peternakan untuk mengurangi biaya transportasi. Pria ini juga gencar mendekati peternak lewat pendampingan agar produksi susu para peternak lebih stabil.

Berawal dari berbagai keterbatasan, RG Chandramogan berhasil mengembangkan bisnis es krim yang ia bangun dari nol. Berbagai tantangan ia hadapi untuk dijadikan pelajaran. Setelah sempat mengalami stagnasi hingga sepuluh tahun, bisnis Chandramogan mulai menggeliat di akhir tahun 1980-an.

Untuk meningkatkan bisnis, ia mulai mendirikan badan usaha resmi di tahun 1986 dengan nama Hatsun Foods Private Limited. Namun meski mulai berhasil menjajaki bisnis yang lebih terarah, namun ia tak berhenti belajar. Banyak hal baru yang ia dapat untuk kemudian dipraktekkan di dalam Hatsun.

Salah satunya adalah memangkas rantai pasok yang bertele-tele. Bisnis susu dan produk turunannya di India punya tantangan yang serius, yakni rantai distribusi peternak dan produsen yang panjang. Produksi susu perah di India memang masih dijalankan dengan tradisional oleh para peternak. Karena itu volume produksi susu sapi perah pun tiap peternak terbilang sedikit.

Di samping itu, lokasi desa-desa penghasil susu pun amat tersebar. Hal itu membuat ongkos distribusi susu menjadi mahal. Produsen harus membayar harga yang tinggi untuk mendapatkan bahan baku susu.

Melihat hal ini, ia pun bereksperimen. Ia turun langsung ke para peternak dan memberikan pendampingan agar bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas susu mereka. Di saat yang sama, ia mendirikan tempat penyimpanan susu segar di berbagai desa sebagai tempat para peternak tersebut menyetor stok susu tiap hari.

Dengan cara seperti ini, Hatsun bisa mendapat bahan baku susu dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding sebelumnya. Di sisi lain, para peternak pun bisa mendapat pemasukan yang lebih baik. Tak heran, lewat cara ini ratusan ribu peternak setia kepadanya selama bertahun-tahun.

Lewat cara ini pula, Hatsun bisa menjual produk dengan harga yang lebih murah ketimbang para kompetitor. Di saat yang sama, marjin keuntungan yang dia dapat pun makin tebal. Dari keuntungan yang makin menumpuk ini, dijadikan modal untuk terus membesarkan Hatsun.

Awal tahun 1990-an menjadi periode Hatsun makin ekspansif. Di tahun 1991, ia mendirikan pabrik es krim baru dengan kapasitas produksi yang cukup besar. Dengan pengalaman dan kemampuan finansial yang makin kuat, ia pun mulai melebarkan bisnisnya ke berbagai jenis produk dairy.

Pada 1998, ia mengubah nama perusahaannya menjadi Hatsun Agro Product Limited. Hal ini dilakukan untuk mewadahi ruang lingkup bisnisnya yang makin luas. Maklum, kini ia tidak hanya memproduksi es krim, namun juga susu kemasan, yogurt, mentega, hingga ghee.

Memasuki milenium baru, ia mulai memiliki pendekatan ekspansi yang berbeda. Langkah akuisisi menjadi salah satu strateginya dalam memperbesar Hatsun. Tercatat beberapa pemain dairy yang cukup besar seperti Kanchipuram Dairy dan Ajith Dairy Industries Limited masuk ke dalam genggamannya pada awal tahun 2000-an.

Seiring berjalannya waktu, ia tak hanya memproduksi produk dairy, namun juga bahan bakunya. Selain digunakan oleh grup usahanya, bahan baku ini pun ia jual. Namun mayoritas bahan baku buatannya di jual ke luar India. Bahkan penjualan bahan baku ini sudah sampai ke 40 negara.

Semakin lama, ekspansi yang Hatsun semakin agresif. Sejalan dengan hal tersebut, kondisi keuangan perusahaan pun makin kuat. Di tahun fiskal 2008, Hatsun baru mengantongi pendapatan sebesar Rs 8,63 miliar.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×