kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengembangkan aplikasi Line ke berbagai negara (3)


Kamis, 04 Oktober 2018 / 16:14 WIB
Mengembangkan aplikasi Line ke berbagai negara (3)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Lee Hae Jin sukses membangun aplikasi Line. Dalam laporan keuangan pada kuartal II 2018 lalu, Line mencatat total pengguna aktif bulanannya mencapai 164 juta pengguna yang tersebar di kawasan Asia saja. Beberapa negarta yang menjadi pengguna setia Line adalah Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand dan Indonesia. Pertumbuhan iklan di Line juga kian moncer sehingga menaikkan pendapatan perusahaan Naver Corporation.

Seusai dari Samsung, Lee Hae-Jin membangun perusahaan teknologi bernama Naver Corporation, yang sebelumnya bernama Next Human Network (NHK) Corporation.

Naver, perusahaan garapan Lee Hae-Jin memang populer di negara asalnya sebagai situs pencarian serupa Google. Namun, di luar Korea Selatan terutama di kawasan Asia Tenggara, Naver lebih dikenal lewat salah satu produk digitalnya yakni Line Messenger.

Aplikasi pengirim pesan instan gratis ini memang sangat populer di berbagai platform seperti telepon cerdas atau smartphone, tablet dan komputer. Sama seperti kebanyakan aplikasi serupa, Line difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna Line dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara dan lain-lain.

Dalam situs resminya, aplikasi yang pertama kali dirilis pada Juni 2011 dan mulanya hanya dapat digunakan pada sistem iOS dan Android diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlaris di 42 negara.

Barulah setelah sukses di kedua sistem tersebut Line mulai merambah ke dalam sistem operasi besutan BlackBerry dan pada tahun 2012 silam Line resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat Mac milik Apple dan Windows.

Lee Hae Jin sukses membangun Line sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlihat dari penggunanya. Dalam laporan keuangan pada kuartal II-2018 lalu, Line mencatat total pengguna aktif bulanannya mencapai 164 juta pengguna yang tersebar di kawasan Asia saja.

Nah, ada empat negara yang menjadi pengguna setia Line Messenger selain Korea Selatan. Antara lain Jepang, Taiwan, Thailand dan Indonesia. Tercatat pada kuartal II 2018 lalu pengguna aktif Line di Jepang mencapai 76 juta pengguna, disusul Thailand yang menyumbang 43 juta pengguna dan Indonesia sebesar 24 juta pengguna. Sementara pengguna Line di Taiwan mencapai 21 juta pengguna.

Sebagai informasi, anak usaha milik Naver ini berkantor pusat di Jepang, sebagai salah satu pangsa pasar terbesar LINE. Dari sana lah, Line mulai mengembangkan ekspansi bisnisnya ke pasar di luar Jepang.

Masih mengenai laporan keuangan, Line pada kuartal II 2018 lalu menjelaskan rata-rata pertumbuhan iklan di Line meni ngkat sebesar 42% year on year (yoy). Sementara dari sisi pendapatan, Line mencatatkan kenaikan sebesar 21,8% yoy menjadi 50,6 miliar dari posisi pada tahun sebelumnya yang mencapai 41,6 miliar. Sementara dari margin operasional menyumbang sebagian besar pendapatan LINE. Per akhir Juni 2018 total margin operasional Line mencapai 44,6 miliar naik dari periode tahun sebelumnya sebesar 37,3 miliar.

Sementara pendapatan operasional tumbuh mencapai 41,6% yoy menjadi 6 miliar. Line juga sudah merambah ke penyediaan jasa sistem pembayaran bernama Line Pay. Setidaknya perusahaan ini sudah memiliki 94 ribu lokasi pembayaran dan merchant yang diajak kerjasama untuk quick response (QR). Pihaknya juga menggandeng perusahaan switching JCB yang memiliki 33 juta merchant serta pemanfaatan teknologi near field communicaton (NFC) dengan total merchant sebanyak 720.000. Tahun ini pihaknya berharap dapat meningkatkan jumlah merchant hingga mencapai 1 juta.

Nah di Indonesia, Line Pay juga sudah dapat diakses oleh para penggunan. Line juga telah bekerjasama dengan Bank Mandiri sebagai mitra dompet elektronik aplikasi tersebut lewat produk Bank Mandiri bernama e-cash. Lae Hae Jin masih mengembangkan bisnisnya.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×