kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal 2 prinsip kepemimpinan Jeff Bezos dalam mengelola kegagalan jadi kesuksesan


Minggu, 24 Mei 2020 / 05:50 WIB
Mengenal 2 prinsip kepemimpinan Jeff Bezos dalam mengelola kegagalan jadi kesuksesan
ILUSTRASI. Mengenal 2 prinsip kepemimpinan CEO Amazon, Jeff Bezos dalam mengelola kegagalan jadi kesuksesan besar.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Bezos mengatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk membuat kegagalan menjadi taruhan yang baik, tetap tidak semua pertaruhan yang baik pada akhirnya akan membuahkan hasil.

Namun pengambilan risiko skala besar semacam ini adalah bagian dari upaya Amazon, sebagai perusahaan besar, yang dapat diberikan kepada para pelanggan dan masyarakat.

"Kabar baiknya bagi para pemegang saham adalah bahwa satu taruhan besar yang berhasil dapat menutupi biaya dari banyak kegagalan," tulis Bezos dalam suratnya pada April 2019.

Prisip kedua

Rahasia kesuksesan yang terungkap dalam reaksi Bezos terhadap Ian Freed adalah bahwa kita harus rela meluangkan waktu untuk melayang, menjadi penasaran dan bereksperimen.

Baca Juga: Pengadilan banding Prancis menegaskan kemenangan para pekerja terhadap Amazon

Ia Freed memimpin tim berisi 1.000 karyawan dan menelan biaya lebih dari US$ 100 juta saat mengembangkan Fire Phone yang gagal itu. Namun ketika Freed menunjukkan kepada Bezos beberapa perangkat lunak Fire Phone, Bezos jusru terpikat. Khususnya pada perangkat pengenalan suara yang dapat merespons perintah dan mengakses informasi di cloud.

Bezos senang ketika ia tahu bisa meminta lagu apa pun dari perangkat itu dan lagu itu pun diputar. Menurut Bezos, perangkat itu cukup fantastis. Kemudian Bezos meminta Freed mulai membangun tim dan teknologi untuk mengembangkan perangkat yang dapat menanggapi perintah suara tersebut.

Hasilnya, empat bulan setelah Fire Phone diluncurkan, Freed kemudian merilis Echo. Pada waktu itu, para ahli melihat Echo perangkat yang sepenuhnya inovatif. Produk ini dinilai benar-benar baru dan belum ada pembanding setara dari perusahaan teknologi lainnya. Pasalnya, sistem virtual Echo dapat menjawab setiap perintah yang diberikan kepadanya.

Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona

Terkait kesuksesan itu, Bezos mengatakan, waktu yang telah dihabiskan untuk menghasilkan telepon yang gagal itu justru telah mendorong kesuksesan bagi Echo.

"Meskipun telepon Fire gagal, kami dapat mengambil pembelajaran kami (serta pengembang) dan mempercepat upaya kami membangun Echo dan Alexa," tulis Bezos kepada para pemegang saham.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×