Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - CEO Amazon Jeff Bezos saat ini merupakan orang terkaya di dunia. Namun Bezos membutuhkan keuletan, prinsip hebat dan kesabaran untuk mencapai kesuksesan tersebut, termasuk dalam mengelola kegagalan yang berbalik jadi sumber keberhasilan.
Juli 2014 merupakan bulan yang tidak menguntungkan bagi Amazon. Setelah merilis smartphone pertamanya, yakni Fire Phone pada bulan itu, perangkat tersebut dianggap sebagai bencana dan kegagalan sehingga menimbulkan kekecewaan yang mengejutkan para petinggi Amazon.
Produk itu hanya berusia beberapa bulan di pasar dan pada September 2014, Amazon berhenti menjual Fire Phone. Para eksekutif Amazon tampak marah tapi bukan kepada Bezos.
Baca Juga: Cara Warren Buffett dan Masayoshi mengelola kerugian besar karena kesalahan investasi
Mereka marah kepada Ian Freed, pemimpin kunci dalam pengembangan Fire Phone, menurut The New Yorker seperti dirilis CNBC. Kendati menjadi sasaran amarah, tapi Bezos justru tidak marah kepada Ian Freed.
Malah Bezos menasihati Ian Freed dengan mengatakan. "Anda tidak bisa, merasa sedih tentang Fire Phone bahkan satu menit pun. Berjanjilah padaku kamu tidak akan kehilangan satu menitpun dalam tidurmu untuk meratapi produk itu," ujar Bezos.
Padahal waktu itu, Amazon telah mengeluarkan dana US$ 170 juta untuk mengembangan produk gagal tersebut.
Fakta ini menunjukkan kepada kita dua prinsip kepemimpinan Bezos sehingga ia meraih kesuksesan.
Prinsip pertama.
Dalam surat tahunannya pada 2018 kepada para pemegang saham, Bezos menuliskan bahwa seiring dengan pertumbuhan perusahaan, maka segala sesuatu musti ditingkatkan, termasuk ukuran percobaan kegagalan.
Sebab bila ukuran kegagalan tidak bertambah, maka perusahaan tidak akan menemukan pada ukuran yang benar-benar dapat menggerakkan perusahaan untuk maju.
Baca Juga: Jeff Bezos dipanggil DPR AS untuk bersaksi, begini respons Amazon
Artinya, ada baiknya kita mengambil risiko, karena jika kita melakukannya, maka satu kesuksesan besar dapat menutupi banyak kerugian dari kegagalan-kegagalan sebelumnya.
Bezos mengatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk membuat kegagalan menjadi taruhan yang baik, tetap tidak semua pertaruhan yang baik pada akhirnya akan membuahkan hasil.
Namun pengambilan risiko skala besar semacam ini adalah bagian dari upaya Amazon, sebagai perusahaan besar, yang dapat diberikan kepada para pelanggan dan masyarakat.
"Kabar baiknya bagi para pemegang saham adalah bahwa satu taruhan besar yang berhasil dapat menutupi biaya dari banyak kegagalan," tulis Bezos dalam suratnya pada April 2019.
Prisip kedua
Rahasia kesuksesan yang terungkap dalam reaksi Bezos terhadap Ian Freed adalah bahwa kita harus rela meluangkan waktu untuk melayang, menjadi penasaran dan bereksperimen.
Baca Juga: Pengadilan banding Prancis menegaskan kemenangan para pekerja terhadap Amazon
Ia Freed memimpin tim berisi 1.000 karyawan dan menelan biaya lebih dari US$ 100 juta saat mengembangkan Fire Phone yang gagal itu. Namun ketika Freed menunjukkan kepada Bezos beberapa perangkat lunak Fire Phone, Bezos jusru terpikat. Khususnya pada perangkat pengenalan suara yang dapat merespons perintah dan mengakses informasi di cloud.
Bezos senang ketika ia tahu bisa meminta lagu apa pun dari perangkat itu dan lagu itu pun diputar. Menurut Bezos, perangkat itu cukup fantastis. Kemudian Bezos meminta Freed mulai membangun tim dan teknologi untuk mengembangkan perangkat yang dapat menanggapi perintah suara tersebut.
Hasilnya, empat bulan setelah Fire Phone diluncurkan, Freed kemudian merilis Echo. Pada waktu itu, para ahli melihat Echo perangkat yang sepenuhnya inovatif. Produk ini dinilai benar-benar baru dan belum ada pembanding setara dari perusahaan teknologi lainnya. Pasalnya, sistem virtual Echo dapat menjawab setiap perintah yang diberikan kepadanya.
Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona
Terkait kesuksesan itu, Bezos mengatakan, waktu yang telah dihabiskan untuk menghasilkan telepon yang gagal itu justru telah mendorong kesuksesan bagi Echo.
"Meskipun telepon Fire gagal, kami dapat mengambil pembelajaran kami (serta pengembang) dan mempercepat upaya kami membangun Echo dan Alexa," tulis Bezos kepada para pemegang saham.
Bezos mencatat bahwa Echo dan Alexa memiliki asal-usulnya dalam penelitian Amazon dan pengembangan teknologi pembelajaran mesin dan cloud, area lain di mana Amazon telah membangun dan mengembara selama bertahun-tahun.
Pada Consumer Electronic Show Januari 2020, Amazon mengumumkan ada ratusan juta perangkat yang mendukung Alexa di tangan pelanggan di seluruh dunia.
Menurut Bezos, keberhasilan itu sebagian berasal dari kemauan Amazon untuk mengambil peluang dan bereksperimen.
Baca Juga: Jeff Bezos ambil kembali kemudi Amazon di tengah pandemi virus corona
Bezos percaya bahwa untuk memberdayakan penemuan dan kreativitas yang terukur, harus ada waktu untuk rasa ingin tahu dan mengejar ide.
“Terkadang (seringkali sebenarnya) dalam bisnis, Anda tahu ke mana Anda pergi, dan ketika Anda melakukannya, Anda bisa menjadi efisien. Letakkan rencana dan jalankan. Sebaliknya, berkeliaran dalam bisnis tidak efisien ... tetapi juga tidak acak, "kata Bezos dalam suratnya.
“Dipandu - oleh firasat, intuisi, keingintahuan, dan didukung oleh keyakinan mendalam bahwa hadiah untuk pelanggan cukup besar sehingga layak menjadi sedikit berantakan untuk menemukan jalan ke sana.
Baca Juga: Mantan pengacara Trump, Michael Cohen dibebaskan karena pandemi corona
Menurut Bezos, berkeliaran merupakan keseimbangan penting untuk efisiensi. Kita harus menggunakan keduanya. Penemuan besar - yang non-linear, sangat mungkin membutuhkan pengembaraan.