kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Mengenal Ajit Jain, Otak di Balik Mesin Kas Kas Warren Buffett


Jumat, 26 Desember 2025 / 16:43 WIB
Mengenal Ajit Jain, Otak di Balik Mesin Kas Kas Warren Buffett
Ajit Jain, yang mengelola beberapa operasi asuransi Berkshire Hathaway (REUTERS/Carlos Barria). Temukan peran vital Ajit Jain di Berkshire Hathaway, sang 'Oracle of Underwriting' yang menjaga mesin kas float senilai US$174 miliar.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - OMAHA. Berkshire Hathaway memasuki era baru. Mulai Januari 2026, tongkat estafet kepemimpinan akan pindah dari Warren Buffett ke Greg Abel. 

Namun di balik transisi bersejarah itu, terselip satu sosok penting yang jarang menjadi sorotan publik: Ajit Jain, eksekutif asal India yang sejak lama disebut Buffett sebagai “gold strike” dan oleh mendiang Charlie Munger sebagai “idea factory”.

Jain bukanlah sosok biasa di dalam kerajaan investasi Warren Buffett. Ia adalah pengendali lini bisnis asuransi dan lebih penting lagi penjaga “float”, mesin kas raksasa senilai hampir US$ 174 miliar yang menjadi bahan bakar investasi terbaik Berkshire selama hampir empat dekade.

Ajit Jain lahir pada 23 Juli 1951 di Odisha, India. Latar belakangnya jauh dari dunia keuangan. Ia lulus dari IIT Kharagpur jurusan teknik pada 1972 dan memulai karier sebagai salesman IBM di India. 

Baca Juga: Transisi Kepemimpinan Berkshire Hathaway, Greg Abel Siap Gantikan Warren Buffett

Saat IBM hengkang akibat regulasi pada 1976, ia hijrah ke Amerika Serikat, meraih gelar MBA dari Harvard Business School, lalu meniti karier di McKinsey & Co.

Pertemuan dengan Buffett terjadi lewat rekomendasi mantan koleganya. 

Hanya dalam satu wawancara pada Sabtu pagi di tahun 1986, Buffett langsung mempercayakan bisnis reasuransi Berkshire yang saat itu masih kacau kepadanya. Itulah keputusan yang mengubah sejarah perusahaan.

Jenius Risiko yang Melahirkan Float Raksasa

Tak punya pengalaman di dunia asuransi, Jain mengandalkan kecermatan matematis untuk membaca risiko besar yang tak berani disentuh pemain lain. 

Ia memimpin Berkshire melakukan underwriting untuk risiko-risiko super-katastrofe, dengan disiplin tinggi: hanya deal yang benar-benar masuk akal yang diterima.

Hasilnya, spektakuler. Nilai float Berkshire modal dari premi yang bisa diinvestasikan sebelum diklaim melonjak dari ratusan juta dolar menjadi hampir US$ 174 miliar pada 2024. 

Baca Juga: 3 Pelajaran dari Surat Warren Buffett November 2025 kepada Pemegang Saham

Bahkan, Buffett pernah melontarkan kalimat legendaris kepada pemegang saham: “Jika Charlie, saya, dan Ajit berada dalam kapal yang tenggelam dan kalian hanya bisa menyelamatkan satu orang, selamatkan Ajit.”

Dalam era suku bunga tinggi seperti saat ini, float itu menjadi mesin cetak uang. 

Dengan imbal hasil bebas risiko 5%, float menghasilkan sekitar US$ 8,7 miliar pendapatan pra-pajak setiap tahun tanpa perlu menjual satu lembar pun saham Apple atau Coca-Cola.

Duo Strategis: Jain dan Abel

Pada 2018, Jain diangkat sebagai Wakil Ketua Divisi Asuransi, menegaskan posisinya sebagai salah satu penerus kunci Buffett. Greg Abel akan memegang peran CEO dan mengurus bisnis non-asuransi, sementara Jain tetap menjadi arsitek benteng keuangan Berkshire.

Meski tanggung jawabnya raksasa, sistem imbalan Jain unik. Buffett sendiri menentukan kompensasi Jain secara subjektif berdasarkan nilai kontribusinya, bukan insentif saham jangka pendek. Pada 2024, gajinya sekitar US$ 20 juta, jauh di bawah level yang bisa ia raih di Wall Street.

Pada September 2024, Jain menjual 200 saham Kelas A Berkshire senilai sekitar US$ 139 juta. Itu menurunkan porsi kepemilikannya lebih dari separuh. Namun analis menilai langkah ini sebagai persiapan warisan, mengingat usianya sudah 73 tahun. 

Baca Juga: Harta Warren Buffett Tembus Rp 2.500 Triliun, Saat Saham Raksasa Teknologi AS Ambruk

Ia masih menggenggam 166 saham Kelas A melalui trust dan yayasannya, dengan total kekayaan pribadi lebih dari US$ 200 juta.

Selain kinerja finansial, Jain dikenal lewat keseriusannya di dunia filantropi. Ia mendirikan Jain Foundation di Seattle yang fokus pada riset pengobatan penyakit otot langka yang diderita putranya. 

Pendekatannya tetap sama: berbasis data, strategis, dan global.

Ketika Greg Abel mengambil alih kursi tertinggi dan Buffett mulai menepi, kontribusi Ajit Jain akan semakin krusial.

Dialah sang “Oracle of Underwriting” pengendali risiko yang memastikan fondasi keuangan Berkshire tetap kokoh untuk memasuki abad berikutnya.

Baca Juga: Ini Rahasia Panjang Umur Warren Buffett di Usia 95 Tahun

Dari seorang salesman IBM di India hingga menjadi tangan kanan investor terhebat di dunia, kisah Ajit Jain adalah bukti bahwa kejernihan berpikir bisa menghasilkan kekuatan finansial yang menggerakkan raksasa bisnis global. 

Selanjutnya: Bidik Pasar Kesehatan Pria, Phapros (PEHA) Luncurkan Produk Terapi DE di InaSAU 2025

Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×