Sumber: History | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 63 tahun yang lalu, atau tepatnya pada tanggal 3 November 1957, Uni Soviet berhasil mencatat sejarah baru dengan menerbangkan seekor anjing ke luar angkasa.
Laika, seekor anjing Soviet dikirim ke orbit Bumi menggunakan roket Sputnik 2. Dengan ini Uni Soviet berhasil meluncurkan hewan pertama ke luar angkasa.
Melansir History.com, Laika merupakan anjing jalanan yang ditemukan di Moskow sebelum akhirnya direkrut untuk menjadi bagian dalam dalam program luar angkasa Soviet.
Sebagai anjing percobaan, tubuh Laika dipasangkan perangkat elektroda yang memberi informasi penting tentang efek biologis dari perjalanan luar angkasa kepada para ilmuwan yang ada di Bumi. Anjing betina ini pada akhirnya mati setelah baterai sistem pendukung kehidupannya habis.
Sebelum berhasil meluncurkan manusia ke luar angkasa, Soviet setidaknya telah mengirimkan selusin anjing dalam misi luar angkasa. Di antaranya ada lima anjing yang mati dalam penerbangan.
Baca Juga: Mengenal Tsar Bomba, bom nuklir terbesar di dunia buatan Uni Soviet
Soviet baru berhasil mengirimkan manusia ke luar angkasa pada 12 April 1961. Saat itu kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, berhasil menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan pesawat Vostok 1.
Laika, anjing pertama yang terbang ke luar angkasa
Melansir Britannica, Laika adalah anjing bertubuh kecil dengan bobot sekitar 6 kg berusia 2 tahun dan berasal dari ras campuran.
Laika sengaja dipilih karena anjing betina dianggap lebih cocok secara anatomis daripada jantan untuk kurungan tertutup. Layaknya astronot manusia, Laika berlatih untuk hidup di atas satelit dengan belajar tinggal di ruang yang kecil.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Uni Soviet luncurkan satelit buatan pertama di dunia
Britannica mencatat bahwa salah satu program latihan Laika adalah menggunakan mesin sentrifugal untuk membiasakannya dengan perubahan gravitasi. Laika juga dilatih untuk menerima makanan dalam bentuk jeli yang dapat dengan mudah disajikan dalam lingkungan tanpa gravitasi.
Pihak Soviet melaporkan bahwa Laika berhasil bertahan di luar angkasa selama 6-7 hari sebelum persediaan oksigennya habis.
Satelit yang ditumpanginya hancur dan masuk kembali ke Bumi pada tanggal 14 April 1958.
Pada tahun 2002, ilmuwan Rusia Dimitri Malashenkov mengungkapkan bahwa catatan kematian Laika yang dilaporkan Soviet salah.
Malashenkov mengungkap bahwa Laika sebenarnya hanya bertahan hidup sekitar lima sampai tujuh jam setelah lepas landas sebelum meninggal karena kepanasan dan kepanikan.