Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia menambahkan, ketika merancang sesuatu, hal yang harus dipertimbangkan adalah penggunaan dan kemampuan beradaptasi bangunan selama 75 tahun ke depan. Nah, China menurut Scott, tidak memiliki kemampuan dalam merancang rumah sakit baru, termasuk Huoshenshan dan Leishenshan.
Scott yang saat ini tengah mengerjakan rumah sakit baru dengan 500 tempat tidur di Chengdu dan dua rumah sakit di Hong Kong menjelaskan, bahwa untuk proyek rumah sakit biasa, waktu yang dihabiskan cukup lama. Termasuk waktu berkonsultasi dengan pasien, staf medis, administrator layanan kesehatan, dan masyarakat sekitar. Hal ini untuk memastikan desain bekerja untuk semua kepentingan.
Baca Juga: Singapura umumkan enam kasus virus corona, salah satunya TKI
Dengan tidak adanya waktu konsultasi untuk desain khusus rumah sakit corona, pejabat Wuhan pun ditengarai mencontek cetak biru dari Rumah Sakit SARS Xiaotangshan. China memanfaatkan material prefabrikasi atau beton pracetak sebagai kunci cepatnya proses konstruksi Rumah Sakit Corona Haoshenshan dan Leishenshan, serupa halnya dengan di Xiaotangshan.
Kamar-kamar yang sepenuhnya dirakit dan dibuat oleh pabrik diangkut dengan truk dan ditempatkan di lokasi pembangunan. Menurut seorang insunyur struktural Knippers Helbig asal Jerman, Thorsten Helbig, teknik pembangunan ini sepenuhnya aman. Helbig yang mengajar di Cooper Union, New York, menjelaskan, karena unit kamar dirakit di lingkungan pabrik dengan kendali maksimal, perancang dan pembangun dapat memecahkan masalah apa pun dan memastikan semua beton pracetak atau blok modular terpasang sempurna.
Baca Juga: Belum ada kepastian evakuasi bagi WNI yang masih tersisa di Wuhan
Sementara di sisi lain, bangunan cor beton yang merupakan teknik konvensional, sangat bergantung pada kondisi cuaca dan koreografi berbagai kontraktor yang bekerja pada berbagai aspek proyek. Kendati demikian, penggunaan material beton pracetak bukanlah hal baru.
Jaringan hotel Citizen M dan Marriott International, telah menggunakannya dalam rencana pembangunan mereka.
Material prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di bagian lain dunia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat, misalnya, dapat dengan cepat mendirikan rumah sakit lapangan untuk diagnosis dan perawatan darurat. Dia melanjutkan, sejarah China dengan epidemi massal telah mempersiapkan mereka dengan matang dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung di Wuhan.
"Dalam banyak hal, China berada di depan AS dan negara-negara lain dalam menangani infeksi massal, seperti yang pernah mereka alami sebelumnya dengan SARS pada 2003," cetus Scott.
Baca Juga: Waspada virus corona, Manulife jamin perlindungan menyeluruh kepada nasabah