kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu AS sambut Wakil PM China, negosiasi dagang pun resmi bergulir


Kamis, 10 Oktober 2019 / 21:00 WIB
Menkeu AS sambut Wakil PM China, negosiasi dagang pun resmi bergulir
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang Amerika dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Para negosiator perdagangan utama Amerika Serikat (AS) dan China hari ini (10/10) bertemu di Washington untuk pertama kalinya sejak akhir Juli lalu. Mereka mencoba mencari jalan keluar dari perang dagang yang berkobar selama 15 bulan.

Menteri Keuangan (Menkeu) AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer menyambut Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He di tangga kantor USTR, sebelum menggelar pertemuan. Mereka akan berusaha untuk mempersempit perbedaan untuk menghindari kenaikan tarif atas barang-barang Cina senilai US$ 250 miliar pada 15 Oktober nanti.

Baca Juga: Menteri Perdagangan AS: Dampak tarif AS atas China mulai membuahkan hasil

Tapi, atmosfer di sekitar perundingan itu begitu suram oleh keputusan Departemen Perdagangan AS, Senin (7/10), yang memasukkan 28 perusahaan China dalam daftar hitam. Washington menuding ke-28 perusahaan itu terlibat pelanggaran HAM atas kelompok minoritas muslim di Provinsi Xinjiang, China.

Sehari kemudian, giliran Departemen Luar Negeri AS memberlakukan pembatasan visa kepada pejabat Tiongkok yang terkait masalah di Xinjiang.

Jika negosiasi gagal lagi, maka pada 15 Desember, hampir semua barang impor China ke AS bernilai lebih dari $ 500 miliar bisa terkena tarif tambahan.

Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, tarif bakal bekerja untuk memaksa Beijing memperhatikan kekhawatiran AS tentang praktik perdagangannya.

"Kami tidak menyukai tarif, sebenarnya kami lebih suka untuk tidak menggunakannya. Tapi, setelah bertahun-tahun berdiskusi dan tidak ada tindakan, tarif akhirnya memaksa China untuk memperhatikan masalah kami," kata Ross di Sydney, Australia, Kamis (10/10), seperti dikutip Reuters.

Berbicara kepada wartawan di Washington pada Rabu (9/10), Trump mengatakan: "Jika kami bisa membuat kesepakatan, kami akan membuat kesepakatan, ada peluang yang sangat bagus".

Baca Juga: Terkejut dan kecewa daftar hitam, China tak berharap banyak soal kesepakatan dagang

"Menurut saya, China ingin membuat kesepakatan lebih dari yang saya lakukan," tambah Trump seperti dilansir Reuters.

Washington menuntut Beijing untuk meningkatkan perlindungan atas kekayaan intelektual AS, mengakhiri pencurian dunia maya dan transfer teknologi secara paksa ke perusahaan-perusahaan Cina. Lalu, meningkatkan akses perusahaan-perusahaan AS ke pasar-pasar China yang sebagian besar ditutup.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×