kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menlu AS: Amerika ingin bangun koalisi untuk melawan tingkah China yang 'memalukan'


Rabu, 22 Juli 2020 / 07:49 WIB
Menlu AS: Amerika ingin bangun koalisi untuk melawan tingkah China yang 'memalukan'
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Mangel Ngan/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa (21/7/2020) bahwa Amerika Serikat ingin membangun koalisi global untuk melawan China. AS memang menuduh Beijing mengeksploitasi pandemi virus corona demi memajukan kepentingannya sendiri.

Presiden AS Donald Trump mengidentifikasi China sebagai saingan utama Amerika Serikat, dan menuduh Presiden Xi Jinping mengambil keuntungan atas perdagangan dan tidak mengatakan kebenaran atas wabah virus corona baru, yang disebut Trump sebagai "wabah China".

Baca Juga: Akhirnya! Trump bersedia bekerja sama dengan China terkait vaksin Covid-19, kok bisa?

Pompeo, dalam kunjungannya ke London, memuji Perdana Menteri Boris Johnson karena memerintahkan pembersihan peralatan Huawei dari jaringan ponsel 5G-nya. Dia mengatakan itu adalah keputusan yang tepat karena data bisa berakhir di tangan Partai Komunis Tiongkok.

Menlu AS menyebut China sebagai agresor, dengan mengatakan telah membuat klaim maritim ilegal, menindas negara-negara Himalaya, menutupi wabah virus corona dan mengeksploitasinya untuk memajukan kepentingannya sendiri dengan cara yang “memalukan”.

Baca Juga: Bakal memanas, AS sebut Partai Komunis China sebagai ancaman

"Kami berharap dapat membangun koalisi yang memahami ancaman dan akan bekerja secara kolektif untuk meyakinkan Partai Komunis China bahwa bukan kepentingan terbaik mereka untuk terlibat dalam perilaku semacam ini," kata Pompeo kepada wartawan bersama dengan Menlu Inggris Dominic Raab seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Kami ingin melihat setiap negara yang memahami kebebasan dan demokrasi ... untuk memahami ancaman yang diajukan oleh Partai Komunis China kepada mereka."

Baca Juga: Pertama sejak Juni, AS catat lebih dari 1.000 kematian akibat Covid-19 dalam sehari

Pompeo tidak memberikan bukti bagaimana China mengeksploitasi virus corona demi kepentingannya.

Menurut diplomat AS, ketika Inggris menegaskan sikapnya terhadap China karena penanganan epidemi virus corona dan isu Hong Kong, kunjungan Pompeo adalah upaya untuk mendukung tekad Johnson dan menggantungkan potensi keuntungan dari kesepakatan perdagangan bebas pasca-Brexit.

Pompeo mengatakan kesepakatan bisa diselesaikan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Baca Juga: Retas kontraktor pertahanan dan peneliti corona, AS dakwa dua warga China

"Putaran ketiga (negosiasi) dijadwalkan akhir bulan ini, fokus utama bagi Amerika Serikat adalah untuk melihat bahwa kita dapat membuat kemajuan dalam hal ini dan mencapai kata sepakat secepat mungkin," kata Pompeo, seraya menambahkan bahwa dia telah membicarakan hal ini dengan Johnson.

Beijing mengatakan Barat -khusunya Washington- dicengkeram oleh histeria anti-China dan pemikiran kolonial tentang negara komunis.

Baca Juga: Libatkan pembom, China makin sering latihan militer di Laut China Selatan

China mengatakan keputusan untuk mengecualikan Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, akan melukai ekonomi Inggris, menghambat perdagangan dan menghambat investasi.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×