Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PRAHA. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak Uni Eropa (UE) untuk segera melarang turis asal Rusia memasuki wilayah mereka. Menurut Kuleba, mayoritas orang Rusia mendukung perang dan agresi di Ukraina.
"Waktu untuk berbuat setengah-setengah telah berlalu. Hanya kebijakan yang keras dan konsisten yang dapat membuahkan hasil," ungkap Kuleba kepada Reuters, Rabu (31/8).
Para menteri luar negeri UE pada Rabu masih mengadakan pertemuan hari kedua untuk membahas pengetatan aturan visa untuk warga negara Rusia.
Para menteri diperkirakan akan setuju untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa dengan Moskow. Dengan ini, para turis Rusia harus menunggu lebih lama dan membayar lebih banyak untuk mendapatkan visa.
Baca Juga: Ukraina Klaim Serangan Terbarunya Berhasil Melemahkan Pertahanan Rusia di Selatan
Di sisi lain, blok Eropa kemungkinan akan tetap terpecah soal larangan perjalanan ke UE secara langsung.
Mewakili Ukraina, Kuleba meyakini, larangan perjalanan merupakan respons yang tepat bagi warga Rusia yang mayoritas mendukung terjadi kejahatan perang di Ukraina.
"Larangan visa untuk turis Rusia dan beberapa kategori lainnya akan menjadi respons yang tepat terhadap perang agresi genosida Rusia di jantung Eropa yang didukung oleh mayoritas warga Rusia," lanjut Kuleba.
Baca Juga: Rusia Sebut Militer Ukraina Kehilangan 1.200 Prajurit dalam Serangan Terbarunya
Tidak cukup sampai di situ, Kuleba juga mengusulkan peluncuran program khusus untuk tentara Rusia yang tidak ingin berperang di Ukraina lagi.
Mereka yang memenuhi syarat akan diberi kesempatan untuk memulai kehidupan baru di luar Rusia.
"Saya sangat yakin tawaran ini sangat layak untuk diajukan. Karena, jika seorang tentara Rusia meletakkan senjata dan memutuskan untuk pergi, itu juga akan menyelamatkan orang Ukraina dan membawa kita lebih dekat ke perdamaian," pungkas Kuleba.