kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Meski China meminta, Malaysia tidak bakal mengekstradisi pengungsi etnis Uighur


Jumat, 04 September 2020 / 20:50 WIB
Meski China meminta, Malaysia tidak bakal mengekstradisi pengungsi etnis Uighur
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Umat (APU) membentangkan poster saat aksi solidaritas Muslim Uighur di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (3/1/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia tidak bakal mengabulkan permintaan untuk mengekstradisi pengungsi etnis Uighur ke China. Dan, akan mengizinkan mereka lewat dengan aman ke negara ketiga jika merasa keselamatannya terancam.

Asia Tenggara telah menjadi titik transit yang disukai etnis Muslim Uighur menuju Turki, melarikan diri dari apa yang pengungsi dan aktivis gambarkan sebagai penindasan serta penahanan massal oleh Pemerintah China.

Mohd Redzuan Md Yusof, Menteri di Departemen Perdana Menteri, mengatakan, Malaysia menghormati hak negara-negara berdaulat untuk mengelola urusan dalam negeri sendiri. Bahkan, Uighur yang menghadapi penindasan di China.

Baca Juga: Catatan kelam China mengendalikan corona, muslim Uighur diperlakukan diskriminatif

Pernyataan Mohd Redzuan, yang merupakan jawaban tertulis kepada parlemen yang di-posting di situs lembaga legislatif, menandai pertama kalinya Malaysia mengambil posisi yang jelas untuk tidak mengekstradisi pengungsi Uighur.

“Karenanya, jika ada pengungsi Uighur yang mengungsi ke Malaysia untuk mendapatkan perlindungan, Malaysia telah memutuskan untuk tidak mengekstradisi pengungsi Uighur, meskipun ada permintaan dari Republik Rakyat China,” kata Mohd Redzuan seperti dikutip Reuters.

"Mereka (pengungsi Uighur) diizinkan untuk pindah ke negara ketiga jika mereka takut akan keselamatan mereka atau berpotensi menghadapi penganiayaan, di mana mereka merasa tidak akan menerima perlindungan dan keadilan di negara asal mereka," ujar dia.

Tidak jelas, kapan pernyataan Mohd Redzuan itu diunggah. Sementara Kedutaan Besar China di Kuala Lumpur tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Pada Oktober 2018, pihak berwenang Malaysia membebaskan 11 warga Uighur dari tahanan dan mengirim mereka ke Turki, meskipun ada permintaan dari China untuk mengembalikan mereka.

Baca Juga: Video diduga kekejaman China terhadap muslim Uighur beredar, Dubes China terdiam

China "dengan tegas menentang" itu dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ketika itu mengatakan, ke-11 warga Uighur yang dibebaskan "tidak melakukan kesalahan" di Malaysia.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 1 juta etnis Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di tempat yang China sebut  sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.

Selanjutnya: Langgar HAM serius atas Muslim Uighur, AS jatuhkan sanksi ke pejabat China




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×