kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski perang dagang mereda, provinsi di China pangkas target pertumbuhan ekonomi 2020


Rabu, 22 Januari 2020 / 14:09 WIB
Meski perang dagang mereda, provinsi di China pangkas target pertumbuhan ekonomi 2020
ILUSTRASI. Pemandangan perkotaan Guangzhou, Guangdong, China.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sumber-sumber kebijakan mengatakan kepada Reuters bahwa Beijing berencana untuk menetapkan target pertumbuhan nasional yang lebih rendah sekitar 6% tahun ini dari 6%-6,5% pada tahun lalu dengan mengandalkan peningkatan belanja infrastruktur untuk menangkal perlambatan yang lebih tajam.

Target-target nasional utama akan diumumkan pada Maret. Pertumbuhan ekonomi melandai menjadi 6,1% pada tahun 2019, terlemah selama hampir 30 tahun.

Amerika Serikat dan China menandatangani kesepakatan fase satu pada awal Januari, menandai de-eskalasi yang signifikan tetapi tidak mengakhiri perselisihan yang telah mengancam akan menggagalkan pertumbuhan ekonomi global. Banyak tarif antar kedua negara yang tetap berlaku.

Baca Juga: Ekonomi cuma tumbuh 6,1%, ini beberapa data utama ekonomi China di 2019

Sejauh ini, enam wilayah tingkat provinsi yang sebagian besar di China utara mempertahankan target mereka seperti tahun lalu. Xinjiang, Mongolia Dalam, gansu, Hebei, Jilin dan Chongqing menetapkan target pertumbuhan seperti tahun 2019 yakni antara 5% dan 6,5%.

Hanya satu wilayah yakni Tianjin yang menaikkan target pertumbuhannya.

"Perlambatan ekonomi nasional tahun lalu banyak didorong oleh ekspor yang akan lebih membebani selatan dan timur," kata Julian Evans Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics, dalam email ke Reuters.

Kepala ekonomi Asia di Oxford Economics Louis Kuijs mengatakan, provinsi-provinsi pesisir yang relatif kaya lebih nyaman dengan pertumbuhan yang lebih rendah tapi berkualitas tinggi, tetapi di daerah utara dan timur laut yang kurang berkembang tidak menyukai pertumbuhan yang rendah.




TERBARU

[X]
×