kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metode brilian Bill Gates dalam mengambil risiko, mirip dengan Warren Buffett


Minggu, 29 September 2019 / 17:09 WIB
Metode brilian Bill Gates dalam mengambil risiko, mirip dengan Warren Buffett
Orang Terkaya di Dunia - William Henry


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Kesuksesan Bill Gates menempati urutan orang kaya dunia selama bertahun-tahun, hingga disalib Jeff Bezos tak terlepas dari kenekatannya mengambil risiko. Bahkan bisa dikatakan Bill Gates mengambil risiko yang cukup tinggi, dimana sangat sedikit orang di dunia ini mau melakukannya.

Pada tahun 1975, Bill Gates mengambil risiko dengan keluar dari Universitas Harvard dan memilih membangun Microsoft yang menghantarkannya menjadi orang terkaya dunia berkali-kali.

Baca Juga: Jeff Bezos dan kekasihnya Sanchez kembali tunjukan kemesraan di ruang publik

Mengutip CNBC, Minggu (29/9), pada 2008, ia kembali mengambil risiko dengan meninggalkan Microsoft, perusahaan yang dia rintis hingga mencatat nilai kapitalisasi terbesar di AS untuk bekerja penuh waktu di yayasan The Bill & Malinda Gates Foundation.

Kemudian pada 2013, ia mengambil taruhan lain, ketika yayasannya berkontribusi pada inisiatif sebesar US$ 5,5 miliar untuk mengatasi salah satu tujuan kesehatan masyarakat yang paling ambisius yang pernah ditetapkan yakni memberantas polio.

Taruhan besar itu telah terbayar, meski polio masih menjadi masalah di beberapa bagian dunia, tetapi perbaikan signifikan telah terjadi. Seperti pengembangan vaksinasi yang efektif, telah dilakukan sejak Gates terlibat di dalamnya dan yang membuktikan bahwa mengambil risiko besar serta mencapai kesuksesan besar dapat saling membantu.

Tetapi bagaimana seseorang menentukan risiko mana yang layak diambil, dan mana yang tidak?

Itu adalah pertanyaan pendiri Microsoft yang dieksplorasi dalam sebuah posting blog baru-baru ini, di mana ia berbicara tentang seri baru Netflix, "Inside Bill's Brain: Decoding Bill Gates." Tema utama dalam film dokumenter ini adalah kesediaan Gates untuk menginvestasikan waktu dan uang ke dalam proyek yang tidak memiliki jaminan kesuksesan.

Baca Juga: Jeff Bezos akan bayar Rp 126 triliun per tahun bila pajak kekayaan Sanders dijalankan

"Menonton seri membuat saya berpikir tentang apa arti kata 'risiko'," Gates menulis dalam postingnya. “Apakah kita berinvestasi US$ 100.000 atau US$ 100 juta, keputusan selalu dihitung. Saya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir, menganalisis data, dan berbicara dengan para ahli untuk menilai apakah kita benar-benar dapat membantu membuat perbedaan. ”

Tetapi Gates mengatakan tidak peduli berapa banyak analisis yang dilakukan, penting untuk merasa nyaman dengan ketidakpastian. "Kami menangani masalah di mana kemajuan diukur tidak hanya dalam beberapa tahun, tetapi seringkali puluhan tahun - di mana tujuan akhir Anda tidak berubah, tetapi jalan Anda untuk sampai ke sana mungkin harus."




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×