kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Microsoft Sebut Peretas Iran Targetkan Pejabat AS Sebelum Pemilu


Jumat, 09 Agustus 2024 / 11:41 WIB
Microsoft Sebut Peretas Iran Targetkan Pejabat AS Sebelum Pemilu
Kode biner yang ditampilkan di layar laptop dan terpantul di kacamata hitam terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil di Polandia pada 28 Juni 2024. Microsoft Sebut Peretas Iran Targetkan Pejabat AS Sebelum Pemilu.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Peneliti Microsoft melaporkan bahwa peretas yang diduga terkait dengan pemerintah Iran telah berusaha membobol akun pejabat tinggi kampanye presiden Amerika Serikat pada bulan Juni. 

Upaya ini dilakukan beberapa minggu setelah serangan serupa terhadap akun pejabat di tingkat kabupaten di AS.

Menurut laporan tersebut, serangan siber ini adalah bagian dari upaya kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada bulan November mendatang. 

Namun, Microsoft tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas pejabat yang menjadi target.

Baca Juga: Amerika Serikat Siapkan Dana US$ 118 Miliar untuk Perang dan Keamanan

Laporan ini muncul setelah pernyataan dari pejabat senior Intelijen AS yang menyebut bahwa Iran semakin aktif menggunakan akun media sosial palsu untuk menyebarkan perselisihan politik di Amerika Serikat.

Menanggapi tuduhan ini, misi Iran untuk PBB di New York menyatakan bahwa kemampuan siber Iran bersifat defensif dan sebanding dengan ancaman yang dihadapinya. Misi tersebut juga menegaskan bahwa Iran tidak memiliki niat untuk melakukan serangan siber terhadap AS dan tidak ikut campur dalam urusan pemilu presiden AS.

Laporan Microsoft mengungkapkan bahwa sebuah kelompok yang dijalankan oleh unit intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengirimkan email spear-phishing kepada pejabat tinggi kampanye presiden. 

Selain itu, kelompok lain yang diduga terkait dengan IRGC berhasil menyusupi akun pengguna dengan izin akses minimal di pemerintahan tingkat kabupaten.

Baca Juga: AS menilai ancaman keamanan siber dari Korea Utara lebih kuat dari Rusia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×