kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.668   13,00   0,08%
  • IDX 8.518   -27,88   -0,33%
  • KOMPAS100 1.175   -4,56   -0,39%
  • LQ45 848   -3,70   -0,43%
  • ISSI 302   -0,46   -0,15%
  • IDX30 438   -1,76   -0,40%
  • IDXHIDIV20 506   -1,30   -0,26%
  • IDX80 132   -0,53   -0,40%
  • IDXV30 137   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,45   -0,32%

Miliarder Ini Meyakini Bitcoin Takkan Pernah Jadi Mata Uang Cadangan Dunia, Mengapa?


Selasa, 07 Oktober 2025 / 06:28 WIB
Diperbarui Selasa, 07 Oktober 2025 / 12:41 WIB
Miliarder Ini Meyakini Bitcoin Takkan Pernah Jadi Mata Uang Cadangan Dunia, Mengapa?
ILUSTRASI. Miliarder sekaligus manajer hedge fund asal Amerika Serikat, Ray Dalio, memublikasikan sebuah unggahan di platform X yang menjelaskan pandangannya tentang peran Bitcoin dalam sistem moneter global. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jalan Panjang Menuju Status Cadangan Resmi

Untuk menjadi aset cadangan dunia, Bitcoin harus bisa menandingi instrumen yang selama ini disimpan oleh bank sentral: dolar AS, obligasi pemerintah, euro, dan emas.

Hingga kuartal II 2025, dolar AS masih menguasai 57% cadangan devisa global, meski ada tren kenaikan cadangan emas dan yuan.

Data World Gold Council menunjukkan bank sentral dunia kini memegang 36.000–37.000 ton emas, dengan AS sebagai pemegang terbesar (8.133 ton).

Emas disukai bukan karena kenaikan harga cepat, tapi karena ketahanannya, likuiditas, dan penerimaan universal—sesuai karakter aset cadangan sejati.

Sebaliknya, Bitcoin hanya dimiliki secara terbatas oleh negara. Pada 2025, total kepemilikan pemerintah diperkirakan sekitar 463.000 BTC (2,3% dari total suplai).
AS menjadi pemegang terbesar (207.000 BTC) dari hasil sitaan, diikuti China, Inggris, Ukraina, dan Bhutan.

Namun, sebagian besar kepemilikan itu bukan hasil strategi cadangan, melainkan akibat penegakan hukum atau eksperimen nasional.

Meskipun AS kini membentuk Strategic Bitcoin Reserve dan beberapa negara seperti El Salvador serta Argentina mengaitkan Bitcoin dengan kebijakan nasional, langkah tersebut masih jauh dari standar cadangan tradisional.

Perbandingan nilai pun masih timpang — cadangan emas AS saja jauh lebih besar dari seluruh Bitcoin yang dipegang pemerintah dunia.

Tonton: Bitcoin ETF Bakal Dorong Reli Bitcoin? Simak Proyeksi Perbankan Global!

Dengan volatilitas tinggi, regulasi belum jelas, dan tanpa dukungan likuiditas antarnegara, Bitcoin belum memenuhi syarat sebagai aset cadangan global.

Dalio skeptis bukan karena pesimis, tetapi realistis.

Bank sentral memerlukan aset yang tahan lama, rahasia, dan stabil — kriteria yang belum bisa dipenuhi Bitcoin.

Untuk saat ini, Bitcoin lebih cocok dianggap sebagai instrumen spekulatif dan aset pelengkap, bukan pilar utama sistem cadangan dunia.

Pandangan Dalio ini menjadi pengingat bagi investor ritel Indonesia untuk tetap berhati-hati dalam menempatkan dana di aset kripto. Meski minat terhadap Bitcoin meningkat, terutama di kalangan investor muda, volatilitas tinggi dan ketidakpastian regulasi membuat aset ini lebih cocok dijadikan diversifikasi kecil dalam portofolio, bukan instrumen utama.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×