kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat


Jumat, 08 November 2019 / 09:55 WIB
Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Mantan Walikota New York City, Michael Bloomberg tengah mempertimbangkan untuk terjun dalam kontestasi pencalonan Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat 2020.

Langkah Bloomberg ini akan sangat menganggu lapangan persaingan presiden AS dari Partai Demokrat hanya tiga bulan sebelum kontes pencalonan pertama.

Baca Juga: Mantan pejabat era Barack Obama bersatu mendukung pencalonan Joe Biden

Bloomberg, miliarder pemilik media dan dermawan, yang menjabat tiga periode sebagai walikota terbesar AS, skeptis bahwa salah satu kandidat dari Partai Demokrat saat ini dapat mengalahkan presiden petahanan dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan umum tahun depan.

Juru Bicara Bloomberg Howard Wolfson mengatakan bahwa, "Mike semakin khawatir bahwa calon yang ada saat ini tidak dalam posisi yang baik untuk untuk mengalahkan Trump," ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Jumat (8/11).

Bloomberg, yang kini berusia 77 tahun, diperkirakan akan mengajukan dokumen pencalonannya pekan ini untuk pemilihan presiden utama Partai Demokrat dari Alabama, yang memiliki tenggat waktu lebih awal untuk memenuhi syarat pemungutan suara.

Baca Juga: Para pendukung khawatir Joe Biden dikalahkan Trump di pemilu presiden 2020

Keputusan itu akan membuat pilihannya terbuka baginya untuk kemungkinan memasuki Gedung Putih. Hal itu dikatakan seorang sumber yang akrab dengan pemikirannya kepada Reuters.

Saat ini, ada 17 kandidat dari Partai Demokrat yang telah bersaing menjadi penantang Trump. Yang menurut jajak pendapat baru-baru ini menempati urutan teratas adalah Senator AS Elizabeth Warren dan Bernie Sanders, yang mewakili sayap progresif partai dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Walikota Pete Buttigieg dari Sout Bend, Indiana mewakili sayap yang lebih moderat.

Bloomberg, Chief Executive Officer dan pendiri Bloombreg L.P., menjabat sebagai Walikota New York dari tahun 2002 hingga 2013 dan telah menjadi advokat dan dermawan terkemuka dalam isu-isu perubahan iklim dan kekerasan senjata.

Baca Juga: Mengapa Elon Musk mengatakan liburan akan membunuhmu?

"JIka Mike maju, dia akan menawarkan pilihan baru bagi Demokrat yang dibangun di atas rekor unik mengelola kota terbesar di Amerika, membangun bisnis dari nol dan menghadapi beberapa tantangan terbesar Amerika sebagai dermawan berdampak tinggi," ujar Wolfson.

"Mike akan sanggup melawan Trump dan menang," tambahya.

Ditanya tentang Bloomberg dalam wawancara Fox News Channel, Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan Trump, "telah mendapat hasil untuk menunjukkan bahwa dia melakukan hal-hal besar bagi rakyat Amerika, jadi tidak masalah siapa yang akhirnya maju melawannya - presiden akan menang," tandasnya.

Baca Juga: Jeff Bezos akan membayar pajak Rp 91 triliun per tahun bila Warren jadi Presiden AS

Baca Juga: Warren Buffett memprediksi kejatuhan pasar saham, apakah dia benar?




TERBARU

[X]
×