kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.885   0,00   0,00%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Miliarder Rusia yang Terkena Sanksi Menangis karena Tak Bisa Pesan Jet Pribadi


Selasa, 05 April 2022 / 06:19 WIB
Miliarder Rusia yang Terkena Sanksi Menangis karena Tak Bisa Pesan Jet Pribadi
ILUSTRASI. Sejumlah miliarder Rusia dilaporkan menangis akibat dampak sanksi internasional invasi Rusia ke Ukraina. REUTERS/Maxim Shemetov


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Sejumlah miliarder Rusia dilaporkan menangis akibat dampak sanksi internasional invasi Rusia ke Ukraina.

Melansir Business Insider, seorang asisten pribadi dari banyak oligarki atau miliarder Rusia mengatakan kepada The Mirror bahwa sulit untuk memiliki "simpati" kepada mereka.

Pengusaha terkaya Rusia, dan keluarga mereka, telah menjadi sasaran sanksi Barat.

Seorang asisten pribadi untuk beberapa oligarki Rusia yang terkena sanksi mengatakan mereka telah menyaksikan orang-orang kaya Rusia itu menangis karena aset mereka dibekukan.

The Mirror pertama kali melaporkan berita tersebut.

Perang tak beralasan Vladimir Putin di Ukraina telah menyebabkan negara-negara Barat mengambil tindakan terhadap Rusia, termasuk menargetkan sekutunya, yang merupakan beberapa pengusaha terkaya Rusia.

Baca Juga: Balas Dendam ke Vladimir Putin, Anonymous Bocorkan Data Pribadi 12.000 Tentara Rusia

"Saya harus tahan mendengar mereka menangis karena mereka tidak bisa naik jet pribadi atau memesan liburan atau bahkan mendapatkan Uber lagi," kata asisten pribadi, yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut kepada The Mirror. 

Disebutkan, asisten tersebut bekerja untuk oligarki yang tinggal di Surrey's St George's Estate, di Inggris. Ini adalah wilayah yang terjaga keamanannya di mana sepertiga penduduknya adalah orang Rusia, menurut The Mirror. 

Kawasan itu juga dianggap sebagai salah satu alamat perumahan pribadi paling eksklusif di luar London, menurut situs pencari properti Garrington South.

Laporan Mirror menambahkan bahwa beberapa oligarki harus meminta staf untuk membayar taksi mereka karena akun eksekutif Uber yang terkait dengan kartu mereka telah ditutup.

Baca Juga: Putin Batasi Visa bagi Warga dari Negara yang Tidak Bersahabat dengan Rusia

"Sulit untuk memiliki simpati. Tidak masalah bagi mereka jika orang mati di Ukraina," jelas sang asisten kepada The Mirror. 

Dia menambahkan bahwa istri seorang oligarki menangis tersedu-sedu setelah perlengkapan listrik yang dipesan untuk rumahnya yang bernilai US$ 13 juta (£10 juta) diblokir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×