kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder Rusia yang Terkena Sanksi Menangis karena Tak Bisa Pesan Jet Pribadi


Selasa, 05 April 2022 / 06:19 WIB
Miliarder Rusia yang Terkena Sanksi Menangis karena Tak Bisa Pesan Jet Pribadi
ILUSTRASI. Sejumlah miliarder Rusia dilaporkan menangis akibat dampak sanksi internasional invasi Rusia ke Ukraina. REUTERS/Maxim Shemetov


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Sejumlah miliarder Rusia dilaporkan menangis akibat dampak sanksi internasional invasi Rusia ke Ukraina.

Melansir Business Insider, seorang asisten pribadi dari banyak oligarki atau miliarder Rusia mengatakan kepada The Mirror bahwa sulit untuk memiliki "simpati" kepada mereka.

Pengusaha terkaya Rusia, dan keluarga mereka, telah menjadi sasaran sanksi Barat.

Seorang asisten pribadi untuk beberapa oligarki Rusia yang terkena sanksi mengatakan mereka telah menyaksikan orang-orang kaya Rusia itu menangis karena aset mereka dibekukan.

The Mirror pertama kali melaporkan berita tersebut.

Perang tak beralasan Vladimir Putin di Ukraina telah menyebabkan negara-negara Barat mengambil tindakan terhadap Rusia, termasuk menargetkan sekutunya, yang merupakan beberapa pengusaha terkaya Rusia.

Baca Juga: Balas Dendam ke Vladimir Putin, Anonymous Bocorkan Data Pribadi 12.000 Tentara Rusia

"Saya harus tahan mendengar mereka menangis karena mereka tidak bisa naik jet pribadi atau memesan liburan atau bahkan mendapatkan Uber lagi," kata asisten pribadi, yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut kepada The Mirror. 

Disebutkan, asisten tersebut bekerja untuk oligarki yang tinggal di Surrey's St George's Estate, di Inggris. Ini adalah wilayah yang terjaga keamanannya di mana sepertiga penduduknya adalah orang Rusia, menurut The Mirror. 

Kawasan itu juga dianggap sebagai salah satu alamat perumahan pribadi paling eksklusif di luar London, menurut situs pencari properti Garrington South.

Laporan Mirror menambahkan bahwa beberapa oligarki harus meminta staf untuk membayar taksi mereka karena akun eksekutif Uber yang terkait dengan kartu mereka telah ditutup.

Baca Juga: Putin Batasi Visa bagi Warga dari Negara yang Tidak Bersahabat dengan Rusia

"Sulit untuk memiliki simpati. Tidak masalah bagi mereka jika orang mati di Ukraina," jelas sang asisten kepada The Mirror. 

Dia menambahkan bahwa istri seorang oligarki menangis tersedu-sedu setelah perlengkapan listrik yang dipesan untuk rumahnya yang bernilai US$ 13 juta (£10 juta) diblokir.

Sanksi juga menargetkan keluarga oligarki Gennady Timchenko yang istri dan putrinya terkena dampak pembatasan.

Berbicara tentang keluarga oligarki secara umum, asisten itu berkata: "Mereka hanya peduli tentang diri mereka sendiri dan bagaimana sanksi mulai memengaruhi gaya hidup sampanye mereka," ujarnya.

Dia menambahkan, "Tapi itu semua berubah sekarang dan senang melihat mereka harus menyesuaikan diri dengan tempat baru mereka di dunia."

Mengutip getsurrey.co.uk, pasangan miliarder lainnya diketahui terdampar di Dubai ketika penerbangan kelas satu mereka dibatalkan. 

Oligarki di daerah kantong seluas 964 hektar yang dijaga ketat di dekat Weybridge, termasuk taipan minyak dan sahabat dekat Putin, Oleg Deripaska, 54 tahun. Dia merupakan seorang bos perusahaan pertambangan dan energi. 

Baca Juga: Pemuka Agama Ukraina Sebut Rusia Gunakan Kebohongan Nazisme untuk Invasi

“Tepat sebelum perang, salah satu keluarga kaya Rusia yang saya kenal di Surrey membayar £ 24.000 untuk menerbangkan kepiting hidup dan beberapa kaviar hitam dari Moskow dengan jet pribadi untuk pesta.

“Saya mendapat lima panggilan sehari dari miliarder Rusia yang meminta saya untuk membantu mereka mengatasi masalah kartu kredit yang diblokir," jelasnya.




TERBARU

[X]
×