Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Serangan militer Israel di Gaza kembali intens awal pekan ini, dengan mengepung wilayah itu dari utara dan selatan secara bersamaan.
Mengutip Reuters, pasukan Israel kembali hadir di wilayah utara Gaza yang telah hancur pada hari Senin (13/5). Sementara di selatan, tank dan tentara menerobos jalan raya menuju Rafah.
Di utara, pasukan Israel mendekat ke Jabalia, sebuah kamp pengungsi luas yang dibangun untuk pengungsi Palestina 75 tahun lalu.
Baca Juga: ICC Mengincar Penangkapan Tiga Pejabat Israel Termasuk Benjamin Netanyahu
Beberapa bulan lalu, Israel mengklaim telah membubarkan Hamas yang bermarkas di kawasan itu.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan, peluru tank mendarat di tengah kamp. Mereka juga menemukan 20 mayat dari serangan udara Israel.
Juru bicara Layanan Darurat Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan bahwa serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah menewaskan sedikitnya delapan orang. Beberapa orang lainnya terluka dan hilang.
Pada waktu yang sama di selatan Gaza, tentara Israel meningkatkan intensitas serangannya di Rafah dari udara dan darat, menewaskan banyak orang dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di lingkungan Brasil.
Baca Juga: AS Kembali Kritik Israel: Serangan ke Rafah Tidak Akan Melenyapkan Hamas
Warga setempat mengatakan, serangan militer Israel semakin intensif dan tank-tank telah memutus jalan utama Salahuddin utara-selatan.
Serangan Israel di di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, telah menutup titik perlintasan utama bantuan. Kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan hal ini memperburuk situasi yang sudah sangat memprihatinkan.
Warga Palestina yang meninggal dunia akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah melampaui 35.000. Sebanyak 54 orang juga masuk daftar korban jiwa dalam 24 jam terakhir hingga hari Senin.