Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mitsubishi Corp. mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari tiga proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di Jepang.
Mengutip Reuters, Rabu (27/8/2025), konsorsium yang dipimpin Mitsubishi memiliki tiga pembangkit listrik tenaga angin di prefektur Chiba dan Akita, Jepang, dan perusahaan dagang tersebut mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka sedang meninjau bagaimana melanjutkan proyek-proyek tersebut mengingat lingkungan bisnis yang "berubah secara signifikan".
Mitsubishi mencatat biaya sebesar 52,2 miliar yen (US$ 354 juta) untuk proyek-proyek tersebut awal tahun ini.
Baca Juga: Jepang Diguncang Krisis Baru, Gara-Gara Anjloknya Tangkapan Bulu Babi Laut
"Saat ini kami sedang mempertimbangkan semua opsi termasuk penarikan diri dari proyek-proyek tersebut," kata Mitsubishi dalam sebuah pernyataan.
Mitsubishi menambahkan bahwa belum ada keputusan yang dibuat.
Mitsubishi dalam pernyataannya mengungkapkan, perang Rusia di Ukraina yang menyebabkan lonjakan harga peralatan dan bahan bakar serta kenaikan suku bunga merupakan faktor-faktor yang memaksa Mitsubishi untuk mulai mengevaluasi ulang proyek-proyek tersebut.
Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Tegaskan Kerjasama Keamanan Sebelum Bertemu Trump
Konsorsium yang dipimpin Mitsubishi memenangkan lelang untuk proyek-proyek tersebut pada tahun 2021. Pembangkit listrik tersebut diproyeksikan berkapasitas 1,76 gigawatt (GW) dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2028-2030.
Jepang menargetkan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di masa mendatang sebesar 10 GW pada tahun 2030 dan 45 GW pada tahun 2040.
Pemenang lelang lepas pantai Jepang lainnya antara lain RWE, Iberdrola, dan BP.
($1 = 147,3300 yen)