kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai merintis bisnis sendiri sejak lulus kuliah (2)


Rabu, 28 Maret 2018 / 17:14 WIB
Mulai merintis bisnis sendiri sejak lulus kuliah (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Bhadresh Shah


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID -  Sebagai ahli teknik mesin, Bhadresh Shah satu-satunya di keluarga yang menggemari teknik. Sementara ayah dan saudaranya banyak menggeluti sektor medis. Sedari Muda Shah juga telah memiliki minat sebagai pengusaha. Setelah menyandang status insinyur, Shah mulai merintis bisnis sendiri alih-alih bekerja di perusahaan orang lain. Ini menjadi langkah awal Shah dalam berbisnis.

Beberapa orang menapaki kesuksesan dengan mengikuti bisnis keluarga. Namun sebagian lain, justru mengambil jalan yang berbeda hingga sukses menjadi orang kaya. Bhadresh Shah adalah contoh orang yang berada di tipe kedua.
 
Ia yang kini menyandang status sebagai salah satu miliarder dunia dengan memiliki kekayaan pribadi mencapai US$ 1,33 miliar, mendapatkan kesuksesan lewat kendaraan bisnis AIA Engineering. Tapi bisa dibilang, lingkungan pekerjaan di bidang teknik justru jauh dari keluarganya.
 
Bhadresh merupakan bungsu dari lima bersaudara yang berasal dari keluarga medis. Ayahnya seorang ahli bedah. Begitu pula dengan kakak laki-laki dan dua saudara perempuannya berprofesi sebagai dokter. Namun, Shah tak pernah tertarik dengan bidang tersebut. Bhadresh Shah kecil sejak awal tak ingin mengikuti jejak karier keluarganya di bidang kesehatan.
 
Ia justru menunjukkan ketertarikan pada matematika dan fisika. Minatnya ini membawa Shah melanjutkan pendidikan ke bidang teknik di Indian Institute of Technology di Kanpur, India. Awalnya, ia mendaftar di jurusan teknik listrik, namun gagal. Shah lebih berjodoh dengan jurusan teknik metalurgi dan material.
 
Sedari muda, Shah sudah memiliki minat yang besar untuk menjadi pengusaha. Dengan menyandang gelar insinyur dari salah satu perguruan tinggi paling terkenal di negara tersebut, ia bisa memiliki pekerjaan bagus di perusahaan besar. Namun, ia rupanya memilih untuk merintis bisnis sendiri.
Tahun 1976, Shah membuka usaha pengecoran. Modal awal ia dapatkan dari pinjaman bank, ditambah sedikit dukungan uang dari ayahnya. Dari modal itu, ia membuat kompresor untuk sejumlah industri. Sayang, bisnisnya tak langsung berjalan mulus. Kualitas dari produk buatannya masih punya kekurangan di sana-sini sehingga dikeluhkan konsumennya.
 
Hal ini tak hanya membuatnya dijauhi pelanggan, tapi juga membuatnya mengalami kerugian cukup besar. Untuk mengatasi kerugian yang kian besar, Shah menjalankan bisnis sampingan dengan menjual suku cadang komponen pembangkit listrik ke sejumlah industri.
 
Kesempatan kedua, Shah dapatkan lagi pada 1978. Bersama seorang rekannya, ia mendirikan Ahmedabad Induction Alloys dengan investasi sebesar US$ 30.000. Di kemudian hari, perusahaan ini bertransformasi menjadi AIA Engineering.
 
Di perusahaan baru ini, Shah mulai menunjukan kemampuannya. Sejumlah kegagalan sebelumnya, membuatnya makin matang dalam berbisnis. Perlahan, namanya mulai diperhitungkan sebagai perusahaan industri rekayasa yang bisa dipercaya.
 
Meski terus tumbuh, ia sadar bahwa untuk mencapai level yang lebih tinggi AIA Engineering harus memiliki partner yang andal. Ia pun mendekati produsen peralatan industri kelas atas asal Belgia, Magotteaux International.
 
Tapi upayanya gagal. Magotteaux memang mengincar pasar India, namun Shah terlambat. Perusahaan tersebut telah lebih dulu berdiskusi dengan konglomerasi India lainnya Tata Group.
 
Meski gagal menggaet Magotteaux, Shah tak kehabisan akal. AIA Engineering menjalin kerja sama dengan perusahaan Belgia lainnya Slegten SA yang terkenal dengan kemampuan rekayasa desainnya pada 1988. Kedua pihak memproduksi komponen hemat energi yang digunakan dalam pabrik semen. Bisnis yang kian berkembang rupanya menarik perhatian Magotteaux yang akhirnya ingin bekerja sama dengan mendirikan perusahaan patungan, AIA Magotteaux pada 1991.
 
(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×