kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MV Swift Rescue, kapal penyelamat Singapura yang temukan KRI Nanggala-402


Senin, 26 April 2021 / 23:25 WIB
MV Swift Rescue, kapal penyelamat Singapura yang temukan KRI Nanggala-402


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 turut melibatkan bantuan dari negara lain, termasuk Singapura. Singapura mengirimkan kapal penyelamat MV Swift Rescue yang tiba di perairan utara Bali pada 25 April 2021. 

MV Swift Rescue berhasil mendapatkan citra kamera dan menemukan posisi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter. Kapal yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan canggih. 

Apa saja kecanggihan MV Swift Rescue? Melansir laman Naval Technology, MV Swift Rescue merupakan submarine support and rescue vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN). 

Kapal penyelamat ini dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies (ST) Engineering. MV Swift Rescue mampu melakukan operasi penyelamatan dalam kondisi Sea State 5, yang diluncurkan pada November 2008. 

Kapal tersebut dilengkapi dengan kemampuan submarine escape and rescue (SMER), dengan sistem penyelamatan mencakup submarine rescue vehicle (SRV) dan submarine support and rescue vessel (SSRV) yang saling terintergrasi. 

Baca Juga: Hiu Kencana, korps kapal selam TNI AL yang anggotanya gugur di KRI Nanggala-402

Mengutip dari ISMERLO, Singapura membeli sistem penyelamatan kapal selam dari James Fisher Defense.

Kapal ini sepenuhnya dioperasikan oleh perusahaan sipil, First Response Marine Ltd, yang mengumpulkan pemilik kapal MV Swift Rescue dan James Fisher Defense. Sistem beroperasi sepenuhnya sejak awal 2009. 

Sementara MV Swift Rescue dioperasikan oleh Singapore Technology Marine, dengan awak Swire Pacific Offshore. Sementara komando misi dan tim medis disediakan oleh RSN. 

Sistem penyelamatan

Kapal ini mengoperasikan sistem penyelamatan Deep Search and Rescue Six (DSAR 6) dan Transfer under Pressure (TUP), serta sistem intervensi ROV Super Spartan. 

Kapal milik Angkatan Laut Singapura ini mempunyai kecepatan tertinggi 12,5 knot dengan jangkauan maksimum 3.000 mil laut. MV Swift Rescue memiliki panjang 85 meter, lebar 18,3 meter, dan draft 4,3 meter, dengan tonase kotor 4.290 t. 

Baca Juga: Di kedalaman 830 meter, KRI Nanggala-402 terbelah jadi 3 bagian

DSAR 6 dan TUP disediakan dan dioperasikan oleh James Fisher Defense onboard MV Swift Rescue. 

Kapal selam DSAR 6 sepanjang 9,6 meter mampu mencapai kecepatan tertinggi 3 knot (5,5 km/jam) di bawah air dan mampu mencapai kedalaman hingga 500 meter. DSAR 6 bisa menampung hingga 17 penyelamat. 

Sementara ruang TUP yang dipasang di SSRV berkapasitas maksimal 40 penyelamat. Ruangan ini memberikan perawatan medis dan memungkinkan transfer pelaut yang diselamatkan dari DSAR 6 ke MV Swift Rescue. 

Sedang sistem intervensi penyelamatan kapal selam RSN merupakan remotely operated vehicle (ROV) Super Spartan yang dioperasikan MV Swift Rescue. 

Sistem ROV akan membantu kru untuk menemukan dan melihat lokasi pasti dari kapal selam yang tertekan (dissub) dan membersihkan puing-puing di sekitar dissub. 

Baca Juga: Berawal dari latihan tembak torpedo, ini kronologi tenggelamnya KRI Nanggala-402

MV Swift Rescue dipasang dengan derek dek 3t beban kerja aman (SWL). Kapal itu memiliki dua perahu penyelamat tertutup yang terdiri dari 50 orang dan kapal penyelamat cepat. 

MV Swift Rescue juga dilengkapi dengan Launch and Recovery System (LARS), Integrated Navigation & Tracking System, ROV, dan helipad. Helipad di Swift Rescue dapat mendukung pengoperasian satu helikopter 12t. 

Helikopter yang berangkat digunakan untuk memindahkan pelaut yang diselamatkan ke darat guna diberikan perawatan medis yang lebih layak, serta memiliki sistem posisi dinamis DP-2. 

Pembangkit listrik Swift Rescue dilengkapi dengan dua mesin diesel MAN 2040 kW, tiga generator diesel Caterpillar 1.360 kW, dua baling-baling nosel CPP Kort, dan generator darurat 95 kW. 

Sistem pendorong mengintegrasikan dua pendorong busur terowongan 1.000 kW dan dua pendorong buritan 420 kW untuk kemampuan manuver yang tinggi. Kapal bisa beroperasi secara terus-menerus dalam jangka waktu sekitar 28 hari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Kapal MV Swift Rescue Singapura yang Temukan KRI Nanggala-402"

Penulis: Mela Arnani
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

Selanjutnya: Semua awak KRI Nanggala-402 gugur, berikut daftar nama 53 personelnya




TERBARU

[X]
×