Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asteroid 2024 YR4 tengah menjadi perhatian para ilmuwan karena kemungkinan kecil untuk menghantam Bumi. Meskipun peluangnya masih sangat rendah, tingkat probabilitasnya meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
NASA memperkirakan bahwa kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi adalah 3,1 persen atau sekitar 1 banding 32.
Estimasi Risiko yang Terus Diperbarui
Menurut Profesor Martin Ward dari Universitas Durham dikutip Ladbible, perkiraan ini dapat berubah seiring waktu. Seiring bertambahnya data dan perhitungan yang semakin akurat, kemungkinan jalur asteroid semakin dapat diprediksi.
Baca Juga: Asteroid Sebesar Patung Liberty Mengancam Bumi! Ilmuwan Peringatkan Dampak Bahayanya
Dalam prosesnya, beberapa lintasan yang sebelumnya memperkirakan asteroid akan meleset dapat dihilangkan, sehingga peluang tumbukan mungkin sedikit meningkat. Namun, prediksi akhir baru bisa lebih jelas ketika asteroid semakin mendekati Bumi.
David Rankin, seorang insinyur di proyek Catalina Sky Survey yang didanai oleh NASA, mengungkapkan bahwa "koridor risiko" asteroid ini melintasi beberapa wilayah di dunia, termasuk Amerika Selatan, Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Kota-Kota yang Berpotensi Terdampak
Jika asteroid 2024 YR4 benar-benar menghantam Bumi, beberapa kota besar yang berada dalam jalur potensialnya meliputi:
-
Bogotá, Kolombia
-
Abidjan, Côte d'Ivoire
-
Lagos, Nigeria
-
Khartoum, Sudan
-
Mumbai, India
-
Kolkata, India
-
Dhaka, Bangladesh
Baca Juga: Asteroid Besar Menuju Bumi! Ilmuwan Peringatkan Potensi Tabrakan pada 2032
Meski demikian, kemungkinan besar asteroid ini akan jatuh di lautan atau wilayah tidak berpenghuni, sehingga dampaknya dapat diminimalisir. Ukuran asteroid yang belum sepenuhnya diketahui juga akan menentukan tingkat kerusakan jika terjadi tumbukan.
Teknologi Mitigasi dan Peluang Tabrakan dengan Bulan
Asteroid ini diperkirakan baru akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada tahun 2032. Ini memberikan cukup waktu bagi para ilmuwan untuk mengembangkan strategi mitigasi, termasuk teknologi defleksi asteroid. NASA dan badan antariksa lainnya telah melakukan berbagai penelitian terkait teknik seperti misi pengalihan lintasan menggunakan pesawat ruang angkasa.
Selain kemungkinan menabrak Bumi, ada pula kemungkinan kecil asteroid ini akan menghantam Bulan, dengan probabilitas sekitar 0,3 persen. Jika ini terjadi, dampaknya tidak akan mempengaruhi kehidupan di Bumi, namun akan menjadi peristiwa astronomi yang spektakuler.