kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

NASA Temukan Planet Lebih Besar dari Bumi dengan Tanda-tanda Adanya Kehidupan


Senin, 30 Desember 2024 / 13:01 WIB
NASA Temukan Planet Lebih Besar dari Bumi dengan Tanda-tanda Adanya Kehidupan
ILUSTRASI. NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan yang luar biasa: sebuah planet yang lebih besar dari Bumi yang mengorbit bintang katai merah K2-18. Photo by Intuitive Machine via ABACAPRESS.COM'


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NASA baru-baru ini mengumumkan penemuan yang luar biasa: sebuah planet yang lebih besar dari Bumi yang mengorbit bintang katai merah K2-18. Penemuan ini semakin menguatkan potensi kehidupan di luar Bumi, terutama setelah adanya temuan gas yang hanya diproduksi oleh kehidupan.

Penemuan ini, yang berasal dari teleskop luar angkasa James Webb, menambah panjang daftar penemuan luar biasa yang telah dicatatkan oleh NASA dalam beberapa tahun terakhir.

K2-18 b: Planet dengan Potensi Kehidupan?

Mengutip unilad, planet yang dimaksud, K2-18 b, atau yang dikenal juga dengan nama EPIC 201912552 b, terletak sekitar 124 tahun cahaya dari Bumi.

Dengan radius sekitar 2,6 kali Bumi dan massa 8,6 kali lebih besar, planet ini mengorbit bintang katai merah K2-18, yang terletak di zona layak huni—daerah di mana suhu dan kondisi memungkinkan adanya air dalam bentuk cair di permukaan planet.

Baca Juga: Begini Dampak Tubuh Astronot NASA Setelah Balik ke Bumi Usai Setahun di Luar Angkasa

Meskipun ditemukan pertama kali oleh teleskop Kepler NASA, teleskop James Webb memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang atmosfer planet ini.

Temuan Menggugah: Kehadiran Molekul Karbon dan DMS

Pada tahun 2023, NASA mengungkapkan bahwa K2-18 b memiliki keberadaan molekul-molekul berbasis karbon, termasuk metana dan karbon dioksida, yang merupakan bahan-bahan penting dalam mendukung kehidupan.

Penemuan ini semakin memperkuat hipotesis bahwa planet ini bisa menjadi dunia Hycean—planet yang diperkirakan memiliki atmosfer kaya hidrogen dan permukaan yang tertutup samudra air.

Yang lebih mengejutkan, teleskop Webb juga mendeteksi kemungkinan adanya molekul dimetilsulfida (DMS) di atmosfer K2-18 b. DMS adalah senyawa yang hanya diproduksi oleh kehidupan di Bumi, khususnya oleh fitoplankton di lingkungan laut. Penemuan ini menambah spekulasi bahwa mungkin ada kehidupan mikroba di bawah permukaan planet ini.

Apa Artinya Penemuan Ini?

Penemuan DMS memberikan bukti yang menarik, tetapi juga penuh tantangan. NASA mencatat bahwa meskipun keberadaan metana dan karbon dioksida menguatkan hipotesis adanya samudra air di bawah atmosfer kaya hidrogen, ukuran planet yang sangat besar ini bisa menunjukkan bahwa K2-18 b mungkin tidak dapat dihuni.

Baca Juga: Petugas Keamanan Bandara Menjelaskan Bahaya Memasang Gembok pada Koper Anda

Interior planet ini mungkin mengandung mantel es bertekanan tinggi, atau lautan di permukaannya bisa terlalu panas untuk mendukung kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.

Namun, meskipun potensi habitat yang kurang ideal ini, penemuan molekul yang hanya dihasilkan oleh kehidupan memberikan harapan baru tentang keberadaan kehidupan di luar planet kita.

Reaksi Para Ahli Astronomi dan Langkah Selanjutnya

Profesor Nikku Madhusudhan dari Universitas Cambridge, yang terlibat dalam penelitian ini, menekankan pentingnya mempertimbangkan berbagai jenis lingkungan yang mungkin mendukung kehidupan di luar Bumi.

Ia mengatakan bahwa pencarian kehidupan pada exoplanet tradisional cenderung berfokus pada planet berbatu yang lebih kecil, namun dunia Hycean yang lebih besar mungkin lebih kondusif untuk pengamatan atmosfer, yang membuka peluang lebih besar untuk menemukan tanda-tanda kehidupan.

Teleskop Webb, yang terus memantau K2-18 b, diharapkan dapat memberikan data lebih lanjut yang akan memperjelas apakah DMS benar-benar hadir dalam jumlah signifikan di atmosfer planet ini. Penelitian lebih lanjut tentang dunia Hycean, menurut Madhusudhan, bisa membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih dalam tentang kemungkinan kehidupan di planet lain.

Baca Juga: Dokter Peringatkan Kesalahan Tidur yang Sering Dilakukan Orang Selama Liburan

Mengubah Pandangan Kita tentang Alam Semesta

Penemuan ini adalah langkah penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Jika K2-18 b memang memiliki tanda-tanda kehidupan, meskipun dalam bentuk yang berbeda dari yang ada di Bumi, ini akan membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang alam semesta.

Seperti yang disampaikan oleh Madhusudhan, tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kehidupan di exoplanet yang layak huni, yang akan mengubah cara kita melihat tempat kita di alam semesta ini.

Dengan data tambahan yang diharapkan dari teleskop Webb, kita mungkin akan segera mengetahui lebih banyak tentang potensi K2-18 b sebagai rumah bagi kehidupan.

Penemuan ini bukan hanya membuka peluang baru dalam pencarian eksoplanet, tetapi juga mengundang kita untuk berpikir lebih jauh tentang bagaimana kehidupan bisa berkembang di dunia yang berbeda dari Bumi.

Selanjutnya: Cara Menggunakan Filter dan Efek AR di WhatsApp iOS yang Jadi Fitur Terbaru

Menarik Dibaca: Cara Menggunakan Filter dan Efek AR di WhatsApp iOS yang Jadi Fitur Terbaru



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×