kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 30 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

NATO Tingkatkan Kehadiran di Laut Baltik Pasca Kerusakan Kabel Listrik dan Internet


Jumat, 27 Desember 2024 / 22:08 WIB
NATO Tingkatkan Kehadiran di Laut Baltik Pasca Kerusakan Kabel Listrik dan Internet
Kapal Penjaga Perbatasan Finlandia Turva dan kapal tanker minyak Eagle S berlayar di laut di luar Porkkalanniemi, Finlandia pada 26 Desember 2024. RAJAVARTIOSTO-Penjaga Perbatasan Finlandia/LEHTIKUVA/HANDOUT via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  HELSINKI. NATO mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat kehadirannya di Laut Baltik setelah dugaan sabotase terhadap kabel listrik bawah laut dan empat jalur internet yang terjadi minggu ini.  Sementara itu, Estonia meluncurkan operasi angkatan laut untuk melindungi jalur listrik paralel di wilayah tersebut.

Pada Kamis, Finlandia menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia karena diduga kapal tersebut menyebabkan kerusakan pada kabel listrik bawah laut Estlink 2 yang menghubungkan Finlandia dengan Estonia, serta jalur serat optik. Finlandia juga mengonfirmasi telah meminta dukungan dari NATO.

Negara-negara di Laut Baltik meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi sabotase, setelah serangkaian kerusakan pada kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan pipa gas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022. Meski demikian, peralatan bawah laut juga rentan terhadap kerusakan atau kecelakaan.

Baca Juga: Rusia Ganggu Keamanan Baltik, Polandia Sebut Ujian untuk NATO

Presiden Finlandia, Alexander Stubb, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Finlandia dan Estonia sepakat untuk memperkuat kehadiran NATO di kawasan tersebut. 

"Kami juga telah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, yang menyatakan dukungannya," tambahnya. Rutte menyebutkan di media sosial bahwa NATO akan meningkatkan kehadiran militernya di Laut Baltik, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang pejabat NATO menambahkan bahwa peningkatan kehadiran militer sedang dipersiapkan, meski tidak merinci jumlah atau jenis pasukan yang akan dikerahkan.

Pihak penjaga pantai Swedia juga meningkatkan pengawasan lalu lintas kapal untuk melindungi infrastruktur bawah laut yang vital. Mereka mengerahkan pesawat dan kapal, serta berkoordinasi dengan angkatan laut Swedia dan negara-negara tetangga.

Kremlin menyatakan bahwa penyitaan kapal yang membawa minyak Rusia oleh Finlandia tidak menjadi masalah besar bagi Moskow. Sebelumnya, Rusia membantah keterlibatannya dalam insiden-insiden terkait infrastruktur di Laut Baltik.

Baca Juga: NATO Bersiap Tingkatkan Upaya Melawan Aksi Sabotase Rusia dan China

Estonia mengonfirmasi bahwa angkatan laut mereka telah dikerahkan untuk menjaga kabel Estlink 1 yang masih beroperasi. Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, menyatakan bahwa insiden kerusakan infrastruktur bawah laut kini sudah terlalu sering terjadi, sehingga sulit untuk percaya bahwa semua kerusakan tersebut merupakan kecelakaan.

Tsahkna juga menekankan perlunya pembaruan undang-undang maritim untuk melarang kerusakan pada infrastruktur bawah laut.

Pemadaman Estlink 2 dengan kapasitas 658 megawatt (MW) terjadi pada Rabu siang, meninggalkan Estlink 1 dengan kapasitas 358 MW sebagai satu-satunya jalur penghubung antara Finlandia dan Estonia.

Penyelidik Finlandia mencurigai kapal yang disita, yang terdaftar dengan nama Eagle S dari Pulau Cook, mungkin telah merusak kabel dengan menyeret jangkar di dasar laut.

Presiden Finlandia, Stubb, menambahkan bahwa kapal tersebut perlu dihentikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Layanan bea cukai Finlandia mencatat bahwa kapal tersebut adalah bagian dari armada bayangan yang mencoba menghindari sanksi internasional terkait penjualan minyak Rusia.

Baca Juga: Pengerahan Jet NATO untuk Cegat Pesawat Rusia Meningkat hingga 20%

Polisi Finlandia telah membuka penyelidikan terhadap Eagle S atas dugaan "kerusakan kriminal yang parah," dan anggota awak kapal telah diinterogasi. Penjaga perbatasan Finlandia akan membantu dalam inspeksi dasar laut sebagai bagian dari penyelidikan.

Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai peran Rusia dalam kerusakan kabel tersebut.

Operator jaringan listrik di Finlandia, Fingrid, dan di Estonia, Elering, memperkirakan bahwa perbaikan Estlink 2 akan memakan waktu hingga Agustus 2025.

Pemadaman tersebut dapat berdampak pada harga listrik selama musim dingin, namun tidak akan mengganggu rencana pemisahan Estonia, Latvia, dan Lithuania dari jaringan listrik gabungan era Soviet yang menghubungkan mereka dengan Rusia dan Belarus pada Februari mendatang, menurut Elering.

Baca Juga: Tegang! 2 Pesawat Bom AS Dicegat 2 Jet Tempur Rusia di Laut Baltik

Lithuania juga mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah meningkatkan patroli angkatan laut di Laut Baltik setelah insiden tersebut. Sementara itu, polisi Swedia masih melakukan penyelidikan kriminal terhadap kerusakan dua kabel telekomunikasi di Laut Baltik bulan lalu, yang melibatkan kapal dari Tiongkok yang berlayar dari Rusia.

Selain itu, polisi Finlandia dan Estonia terus menyelidiki kerusakan tahun lalu pada jaringan gas Balticconnector dan beberapa kabel telekomunikasi, yang melibatkan kapal Tiongkok lainnya yang juga datang dari Rusia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×