Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Apakah India bakal kehabisan air?
Namun, menurut Modak, dampak bendungan terhadap aliran hilir terlalu dibesar-besarkan. Ini karena sebagian besar air yang masuk ke Sungai Brahmaputra berasal dari hujan monsun di selatan Himalaya, dan bukan dari Tiongkok.
Ia menambahkan bahwa rencana Tiongkok adalah untuk proyek pembangkit listrik tenaga air "run of the river", yang berarti air akan mengalir normal di sepanjang aliran Sungai Brahmaputra yang biasa.
India sendiri telah mengusulkan dua bendungan di Sungai Siang, nama yang diambil dari Yarlung Zangbo. Salah satunya, sebuah proyek berkapasitas 11,5 gigawatt di Arunachal Pradesh, akan menjadi yang terbesar di India jika dilanjutkan.
Proyek-proyek tersebut diusulkan, sebagian, untuk menegaskan klaim India atas sungai tersebut dan memperkuat argumennya jika Tiongkok mencoba mengalihkan air, tambah Modak.
"Jika India dapat menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan air tersebut, maka Tiongkok tidak dapat mengalihkannya secara sepihak," ujarnya.
Bendungan ini akan dibangun di zona gempa bumi yang juga rawan longsor, banjir danau glasial, dan badai. Pembangunan bendungan yang gencar di area tersebut memicu kekhawatiran para ahli tentang keselamatan setelah gempa bumi dahsyat di Tibet awal tahun ini.
Tonton: AS Larang Kabel Bawah Laut Pakai Teknologi China, Waspadai Ancaman Spionase!
Perselisihan mengenai bendungan dan keamanan air bukanlah hal baru. Pakistan menuduh India menjadikan pasokan air bersama di wilayah Kashmir yang disengketakan sebagai senjata setelah New Delhi menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mengatur pembagian air antar negara tetangga.
Di Mesir, seorang politisi senior pernah tertangkap kamera mengusulkan untuk mengebom bendungan Sungai Nil kontroversial yang direncanakan oleh Ethiopia selama perselisihan berkepanjangan mengenai proyek tersebut.