kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Negara-Negara Tetangga China Cemas dengan Mega Bendungan Barunya, Mengapa?


Rabu, 23 Juli 2025 / 09:09 WIB
Negara-Negara Tetangga China Cemas dengan Mega Bendungan Barunya, Mengapa?
ILUSTRASI. Tiongkok telah memulai proyek yang disebutnya sebagai proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Tiongkok telah memulai proyek yang disebutnya sebagai proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia. 

Melansir Reuters, proyek ini disebut-sebut bernilai US$ 170 miliar dan mampu menghasilkan listrik yang cukup setiap tahun untuk memasok listrik ke Inggris.

Proyek ini mengerdilkan Bendungan Tiga Ngarai yang megah, yang saat ini merupakan bendungan terbesar di dunia. 

Saham konstruksi serta teknik Tiongkok melonjak setelah Perdana Menteri Li Qiang meresmikannya pada akhir pekan lalu.

Bagi Beijing, proyek ini menjanjikan energi bersih, lapangan kerja, dan stimulus bagi ekonomi yang melambat. 

Bagi negara-negara tetangga di hilir, proyek ini membangkitkan kembali kekhawatiran lama tentang keamanan air: Sungai Yarlung Zangbo menjadi Brahmaputra di India dan Bangladesh, jalur penyelamat bagi jutaan orang.

Rencana tersebut melibatkan lima bendungan di sepanjang bentangan 50 km di mana sungai tersebut terjun 2.000 meter dari Dataran Tinggi Tibet. 

Listrik pertama diperkirakan akan dihasilkan pada awal hingga pertengahan 2030-an. Akan tetapi, selain itu dan biayanya, Tiongkok hanya mempublikasikan sedikit informasi tentang bagaimana mereka berencana membangun proyek tersebut.

Baca Juga: China Bangun Bendungan Terbesar di Dunia, Picu Kekhawatiran India dan Bangladesh

Mengapa negara tetangga cemas?

Kurangnya informasi tersebut memperparah kekhawatiran tentang ketahanan air di India dan Bangladesh, yang bergantung pada Sungai Brahmaputra untuk irigasi, pembangkit listrik tenaga air, dan air minum.

Kepala Menteri Arunachal Pradesh, yang berbatasan dengan Tiongkok, mengatakan awal tahun ini bahwa bendungan tersebut dapat mengeringkan 80% sungai yang melewati negara bagian India tersebut sekaligus berpotensi membanjiri daerah hilir seperti negara bagian tetangga Assam.

Menurut Michael Steckler, seorang profesor di Universitas Columbia, selain air, bendungan juga akan mengurangi aliran sedimen ke hilir. Sedimen tersebut membawa nutrisi penting untuk pertanian di dataran banjir di hilir.

Sedangkan Sayanangshu Modak, pakar hubungan air India-Tiongkok di Universitas Arizona mengatakan, India dan Tiongkok terlibat perang perbatasan di wilayah ini pada tahun 1960-an, dan kurangnya transparansi dari Beijing telah memicu spekulasi bahwa Tiongkok mungkin menggunakan bendungan tersebut untuk memutus aliran air dalam konflik lain.

"Pembangunan proyek PLTA Yarlung Zangbo merupakan urusan dalam lingkup urusan kedaulatan Tiongkok," kata Kementerian Luar Negeri Beijing pada hari Selasa. 

Baca Juga: Trump Bakal Kunjungi Tiongkok untuk Bertemu Xi, Apa Agendanya?

Kementerian tersebut menambahkan bahwa bendungan tersebut akan menyediakan energi bersih dan mencegah banjir.

"Tiongkok juga telah melakukan komunikasi yang diperlukan dengan negara-negara hilir terkait informasi hidrologi, pengendalian banjir, dan kerja sama mitigasi bencana terkait proyek Yarlung Zangbo," kata kementerian tersebut.

Kementerian luar negeri dan kementerian air India tidak menanggapi permintaan komentar.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×