kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Neuralink Milik Elon Musk Berhasil Tanamkan Chip ke Otak, Begini Cara Kerjanya


Selasa, 06 Agustus 2024 / 18:54 WIB
Neuralink Milik Elon Musk Berhasil Tanamkan Chip ke Otak, Begini Cara Kerjanya
ILUSTRASI. Neuralink, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, telah menjadi pusat perhatian dunia. REUTERS/Jonathan Ernst


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neuralink, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, telah menjadi pusat perhatian dunia dengan upaya ambisiusnya dalam mengembangkan antarmuka otak-mesin yang menjanjikan revolusi dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Teknologi ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang luar biasa, tidak hanya dalam bidang komunikasi dan hiburan, tetapi juga dalam kedokteran dan peningkatan kognitif manusia.

Apa itu Neuralink?

Neuralink adalah perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan chip implan otak yang disebut "Link". Chip ini terdiri dari sejumlah benang elektroda fleksibel yang sangat tipis, bahkan lebih tipis dari sehelai rambut manusia. Chip ini dirancang untuk menangkap dan mentransmisikan aktivitas otak secara nirkabel ke perangkat eksternal seperti komputer.

Chip "Link" merupakan inti dari teknologi Neuralink. Chip ini dilengkapi dengan benang elektroda yang jumlahnya lebih dari 1.000 elektroda per chip, yang semuanya terhubung dengan otak. Proses pemasangan chip ini memerlukan pembedahan yang sangat presisi, yang dilakukan oleh sistem robotik khusus.

Robot ini dirancang untuk menangani benang yang sangat tipis tersebut tanpa mengganggu pembuluh darah di otak, sehingga risiko kerusakan dan peradangan dapat diminimalkan.

Baca Juga: Bertemu Elon Musk, Jokowi Ajak Kembangkan Investasi di Indonesia

Salah satu aspek paling menarik dari teknologi Neuralink adalah penggunaan robot dalam proses pemasangan chip. Karena benang elektroda yang sangat tipis tidak dapat dipasang oleh tangan manusia, robot dirancang untuk melakukan tugas ini dengan presisi tinggi.

Proses pemasangan ini dilaporkan hanya memakan waktu sekitar 25 menit. Dengan menggunakan robot ini, risiko yang terkait dengan pembedahan otak, seperti kerusakan pembuluh darah dan peradangan, dapat dikurangi secara signifikan.

Manfaat dan Potensi Teknologi Neuralink

Teknologi yang dikembangkan oleh Neuralink memiliki potensi untuk mengubah kehidupan banyak orang. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuannya untuk memperbaiki neuron yang rusak, yang dapat membantu individu dengan kondisi seperti kelumpuhan.

Selain itu, Neuralink bertujuan untuk memungkinkan komunikasi telepatis, bermain video game dengan pikiran, dan bahkan meningkatkan kemampuan kognitif manusia secara drastis.

Neuralink memiliki visi jangka panjang untuk menggunakan teknologi ini dalam bidang kedokteran. Misalnya, dengan memperbaiki neuron yang rusak, chip ini berpotensi membantu pasien dengan gangguan saraf untuk mendapatkan kembali fungsi tubuh yang hilang.

Lebih jauh lagi, Neuralink berharap teknologi ini dapat membuka jalan bagi pengobatan baru untuk penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.

Selain manfaat medis, Neuralink juga memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja manusia dalam aktivitas sehari-hari. Elon Musk menyatakan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, seseorang dengan implan Neuralink mungkin dapat mengalahkan seorang gamer profesional karena waktu reaksi yang lebih cepat.

Hal ini menandakan potensi besar teknologi ini dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik manusia.

Baca Juga: Perusahaan Musk Berhasil Pasang Cip di Otak Manusia

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun Neuralink menunjukkan banyak janji, perjalanan perusahaan ini tidak tanpa tantangan dan kontroversi. Salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah mendapatkan persetujuan regulasi untuk memulai uji klinis pada manusia.

Neuralink mengalami kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan, namun akhirnya mendapatkan persetujuan pada Mei 2023.

Neuralink juga menghadapi sorotan tajam terkait perlakuannya terhadap hewan uji. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa monyet yang telah diimplan mengalami berbagai masalah kesehatan sebelum akhirnya harus di-eutanasia. Isu ini memunculkan pertanyaan etis yang serius mengenai perlakuan terhadap hewan dalam penelitian ini.

Dengan semua tantangan dan kontroversi yang dihadapi, masa depan Neuralink tetap terlihat cerah. Perusahaan ini terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menyempurnakan teknologi mereka. Jika berhasil, Neuralink tidak hanya akan merevolusi bidang teknologi dan kedokteran, tetapi juga cara manusia berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Visi jangka panjang Neuralink adalah untuk menciptakan dunia di mana teknologi dan biologi manusia dapat bersinergi dengan sempurna. Ini mencakup tidak hanya pengobatan penyakit, tetapi juga peningkatan kemampuan manusia hingga ke tingkat yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×