Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen kendaraan listrik China, Nio berencana memisahkan unit manufaktur baterainya. Sumber Reuters menjelaskan, strategi ini sebagai upaya perusahaan ini untuk menghasilkan keuntungan lebih cepat, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Sumber juga menyebut jika unit baterai Nio ini akan spin-off pada akhir tahun ini dan tengah mencari investor. Manajemen Nio menolak berkomentar atas kabar ini.
Pendiri dan CEO Nio William Li pada rilis laporan kinerja pada Selasa (5/12) menjelaskan, akan terus melakukan penelitian dan pengembangan internal terkait baterai. Tetapi Nio juga berencana untuk outsourcing seluruh produksi.
Baca Juga: Masuk Pasar Eropa, Mobil Listrik China BYD Investasi Pabrik Mobil Pertama di Hongaria
Sumber memaparkan, rencana pelepasan unit ini nampak dari para pekerja Nio di unit baterai telah bergabung dengan perusahaan baru. Sementara beberapa staf juga digabungkan dengan departemen lain di Nio.
Sejatinya, keseriusan Nio di unit baterai tidak bisa diragukan. Sebab Nio memperkerjakan insiyur manufaktur senior yang sebelumnya bekerja di Apple dan Panasonic. Nio memperkerjakan para insiyur tersebut dalam rangka memproduksi sel silinder yang mirip dengan Tesla 4680.
Ke depan jika spin off terjadi maka aset yang akan dipisahkan adalah pabrik, beberapa peralatan pengujian dan hak kekayaan intelektual. Ini artinya pengujian sel silinder akan menjadi salah satu aset yang dilepas. Sumber menyebut, Nio berencana memproduksi sel silinder tersebut paling cepat pada 2025 dimana pabrik yang memproduksi akan terletak di Anhui Timur China.
Pabrik yang direncanakan tersebut diharapkan memiliki kapasitas tahunan untuk memproduksi baterai berkapasitas 40 gigawatt hour (GWh) yang dapat memberi daya pada sekitar 400.000 kendaraan listrik jarak jauh, menurut laporan Reuters pada bulan Februari.
Baca Juga: BYD Hampir Salip Tesla di Bisnis Kendaraan Listrik