Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nissan Motor mengumumkan bahwa keputusan mengenai arah integrasi dengan Honda Motor kemungkinan baru akan diumumkan pertengahan Februari, mundur dari target awal yang ditetapkan pada akhir Januari.
Menurut juru bicara Nissan, pembahasan dalam Komite Persiapan Integrasi masih berlangsung sehingga keputusan belum dapat diambil sesuai jadwal.
"Dua perusahaan awalnya berencana menentukan arah integrasi manajemen pada akhir Januari, tetapi diskusi dalam Komite Persiapan Integrasi masih berjalan," ujar juru bicara Nissan, Jumat (31/1).
Baca Juga: Merger dan Akuisisi di Jepang Berpotensi Naik di Tahun ini
Merger Bersejarah di Industri Otomotif Jepang
Nissan dan Honda sedang menjajaki kemungkinan merger pada 2026, sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan dari produsen mobil listrik China.
Jika terealisasi, langkah ini akan menjadi perubahan besar dalam industri otomotif Jepang, yang selama ini dikenal dengan persaingan ketat antar perusahaan domestik.
Pada Desember 2024, kedua perusahaan menargetkan pembicaraan akan rampung pada Juni 2025, sebelum membentuk perusahaan induk pada Agustus 2026.
Dalam skema ini, saham Nissan dan Honda akan dihapus dari bursa (delisting).
Baca Juga: Honda dan Nissan Rencanakan Merger 2026 untuk Hadapi Ancaman EV China
Renault Dukung Merger, Mitsubishi Ragu
Sementara itu, Renault, yang merupakan mitra aliansi jangka panjang Nissan dan memiliki 36% saham Nissan, telah menyatakan dukungan terhadap merger ini.
"Kami pada prinsipnya terbuka terhadap integrasi ini, dan kami akan menilai bagaimana langkah ini dapat memperkuat posisi strategis Nissan di pasar global," kata seorang perwakilan Renault.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors, yang merupakan bagian dari aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi, dikabarkan masih mempertimbangkan apakah akan bergabung atau tidak dalam merger ini.
Baca Juga: Honda dan Nissan Targetkan Finalisasi Pembicaraan Merger pada Juni 2025
Seorang sumber dari Mitsubishi menyebut bahwa mereka masih menganalisis implikasi integrasi terhadap strategi jangka panjang mereka.
"Kami sedang mengevaluasi apakah merger ini selaras dengan visi pertumbuhan Mitsubishi di masa depan," ujarnya.
Keputusan final terkait merger ini akan menjadi langkah strategis dalam menjaga daya saing industri otomotif Jepang di tengah persaingan global yang semakin ketat.