Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Upaya penyelidikan petugas mengungkap, keberadaan GHB dalam mainan tersebut disebabkan kenakalan pabrik di China, yang berusaha menghemat biaya produksi dengan mengganti bahan yang sebelumnya aman dengan bahan berbahaya. Dampak dari kasus ini menyebabkan Bindezz ditarik dari peredaran, dan menjadi salah satu kasus terbesar dalam sejarah mainan dunia.
Kasus tersebut juga merembet pada tuntutan hukum dari sejumlah keluarga korban. Akibat kasus tersebut, Stull dan Moose Toys harus menelan gugatan senilai total US$ 1 juta dari keluarga korban.
Tidak hanya itu, beberapa perusahaan asuransi juga datang meminta ganti rugi kepada Stul akibat klaim dari para korban produk mainan Bindezz. Belum lagi para distributor yang kemudian khawatir nasib penjualan mainan Moose Toys secara keseluruhan.
Kasus ini memang membuat Stul frustasi. Namun pengalaman telah menempa pria yang kini berada di posisi ke-23 terkaya di Australia itu untuk bangkit menyelesaikan semua masalah.
Hal pertama yang dilakukan Stul adalah menghubungi pengacara kondang Melbourne untuk meminta saran. Berdasarkan saran dari beberapa kolega, akhirnya Stul mengambil langkah berisiko untuk mengumpulkan beberapa kreditur dan menjelaskan duduk perkara, langkah penanganan dan langkah bisnis ke depan yang akan dilakukan Moose Toys. Bukan perkara mudah, lantaran untuk melanjutkan bisnis, Stul harus meyakinkan 3/4 kreditur agar menerima penjelasan yang disampaikannya.
Dengan negosiasi yang panjang di Hong Kong, akhirnya kreditur menyetujui pinjaman bagi Moose Toys tidak ditarik, namun mengultimatum agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Pasca kejadian itu, Stul tetap terus mengembangkan produk baru, dengan meningkatkan tingkat kehati-hatian . n
(Bersambung)