Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Rumah sakit Delhi meminta pasokan oksigen karena jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 semakin banyak.
Melansir BBC, rumah sakit di Delhi terus mengirim pesan putus asa untuk pasokan oksigen darurat sepanjang malam pada hari Minggu. Mereka memperingatkan bahwa pasien dalam bahaya.
Krisis Covid-19 di India dimulai dua minggu lalu, dan hingga saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Sedikitnya 12 pasien, termasuk seorang dokter, meninggal ketika sebuah rumah sakit terkemuka kehabisan oksigen pada hari Sabtu. Di luar rumah sakit, keluarga pasien yang tidak dapat menemukan tempat tidur berjuang untuk mendapatkan silinder portabel - terkadang berdiri dalam antrian hingga 12 jam.
Baca Juga: Waspada, mutasi virus corona asal India dan Afrika Selatan telah masuk Indonesia
Beberapa rumah sakit besar di Delhi mengandalkan suplai oksigen harian tetapi mereka tidak mendapatkan cukup untuk menyimpan beberapa sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat.
Seorang dokter menggambarkan situasinya sebagai sesuatu yang menakutkan. "Setelah Anda menggunakan tangki utama Anda, tidak ada yang dapat digunakan kembali," ujar sang dokter.
Situasinya lebih buruk lagi di rumah sakit kecil yang tidak memiliki tangki penyimpanan dan harus mengandalkan silinder besar.
Baca Juga: WHO: Kasus corona dunia dalam 2 minggu terakhir melampaui 6 bulan pertama pandemi
Dan krisis oksigen datang ketika kasus virus corona terus meningkat.
Delhi sendiri melaporkan lebih dari 20.000 infeksi baru dan 407 kematian pada hari Minggu.
India, sementara itu, selama akhir pekan mencatat jumlah kematian akibat virus corona harian tertinggi sejak pandemi dimulai. Negeri Taj Mahal itu menjadi negara pertama yang mendaftarkan lebih dari 400.000 kasus baru dalam satu hari.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India menyebar, sistem kesehatan Nepal kewalahan
Pertempuran setiap hari
Dr Gautam Singh, yang mengelola rumah sakit Shri Ram Singh, mengatakan dia memiliki 50 tempat tidur Covid dan ruang untuk 16 pasien ICU, tetapi harus menolak masuk karena tidak ada jaminan pasokan oksigen.
Dia telah melakukan sejumlah panggilan SOS dalam beberapa hari terakhir, mendapatkan oksigen tepat pada waktunya untuk menghindari bencana.
"Ini pertempuran yang kami perjuangkan setiap hari," katanya. "Separuh dari staf rumah sakit saya berada di jalan dengan silinder untuk diisi setiap hari, pergi dari satu tempat ke tempat lain."
Baca Juga: Doni Monardo: Pejabat jangan buat narasi berbeda soal larangan mudik
Dr Singh mengatakan kemungkinan pasien meninggal tanpa oksigen di rumah sakit menghentikannya dari tidur.
"Saya harus berkonsentrasi untuk merawat pasien saya, dan tidak berlarian untuk mendapatkan oksigen," katanya seperti yang dikutip BBC.
Pemilik rumah sakit lain juga menghadapi cobaan yang sama.
Seorang wanita yang keluarganya menjalankan rumah sakit di Delhi mengatakan tidak ada koordinasi di antara pihak berwenang ketika krisis dimulai.
"Selama beberapa hari itu, kami tidak tahu siapa orang yang relevan untuk dihubungi dan siapa yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah tersebut," kenangnya.
Dia mengatakan situasinya "sedikit lebih baik sekarang" tetapi masih ada ketidakpastian atas pasokan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menerima lebih banyak pasien.
Sementara itu, Reuters melaporkan, otoritas kesehatan India pada Senin (3/5) mencatat tambahan lebih dari 300.000 kasus Covid-19. Angka ini dihimpun selama 12 hari berturut-turut. Total infeksi akan menembus angka 20 juta dalam 24 jam ke depan.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India menyebar, sistem kesehatan Nepal kewalahan
Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, sebanyak 368.147 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan kasus ini, total infeksi di India mencapai 19,93 juta dan kematian bertambah 3.417 menjadi 218.959.
Pakar medis mengatakan, jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan India, yakni 5 hingga 10 kali lipat.
Menurut perhitungan tim ilmuwan Pemerintah India, jumlah infeksi Covid-19 di India akan mencapai puncaknya antara 3 hingga 5 Mei nanti. Waktu tersebut beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya.