kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

OPEC dan Rusia komitmen pangkas produksi minyak hingga akhir 2018


Senin, 22 Januari 2018 / 15:49 WIB
OPEC dan Rusia komitmen pangkas produksi minyak hingga akhir 2018
ILUSTRASI. Menteri Perminyakan (ESDM) Arab Saudi Khalid al-Falih dan Sekjen OPEC Mohammad Barkindo


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - OMAN. Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya Rusia, kembali menegaskan kesanggupan untuk melanjutkan progam pemotongan produksi hingga akhir tahun 2018. Hal ini terus dilakukan untuk mengurangi pasokan minyak mentah yang berlebih di pasaran.

"Dua negara penghasil dan pengekspor minyak terbesar di dunia dapat melanjutkan kerja sama mereka demi kebaikan industri minyak mentah, demi stabilitas yang baik," kata Alexander Novak, Menteri Luar Negeri Rusia usai pertemuan antara negara-negara penghasil minyak di Muscat, Oman, Minggu (21/1), seperti dilansir Bloomberg.

Menurutnya, pemerintah Rusia kembali sepakat untuk bekerja sama dengan OPEC. Bagi Novak, produsen harus tetap membatasi output sampai 2018, karena kondisi pasar minyak masih belum seimbang.

Di lain pihak, Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih menyinggung permintaan yang lebih lunak menjadi alasan lain yang membuat para menteri mempertimbangkan pemotongan produksi untuk setahun penuh. Menurutnya, dalam hal ini OPEC tidak bisa bekerja sendiri. Tahun lalu, berkat program pemangkasan produksi, persediaan minyak berlebih telah turun sebesar 220 juta barel dari level 340 juta barel.

"Ketika kita mendekati penyeimbangan kembali pada akhir 2018, kita perlu memperluas kerangka kerja namun belum tentu di tingkat produksi," paparnya.

Sentimen positif ini telah mendorong penguatan harga minyak. Di awal sesi perdagangan harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Februari 2018 sempat tertekan di level US$ 63,37 per barel. Namun, Bloomberg mencatat, harga WTI naik 0,41% ke level US$ 63,63 per barel pukul 15.30 WIB.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×