Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pasokan minyak global diperkirakan akan seimbang dengan permintaan pada 2026, seiring dengan kenaikan produksi oleh kelompok OPEC+ dan peningkatan suplai dari produsen lain, menurut laporan terbaru OPEC yang dirilis Rabu (12/11/2025).
Hal ini menandai pergeseran proyeksi dari perkiraan sebelumnya yang sempat menunjukkan potensi defisit pasokan.
Kelompok OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia, dan sekutu lainnya, berencana menahan kenaikan produksi pada kuartal pertama 2026, setelah prediksi pasar menunjukkan kemungkinan kelebihan pasokan.
Dalam laporan bulanannya, OPEC menyebut bahwa tren pertumbuhan ekonomi global tetap kuat dan mempertahankan perkiraannya bahwa permintaan minyak global akan meningkat 1,3 juta barel per hari (bph) pada 2025, dan meningkat sedikit lebih cepat pada 2026.
Baca Juga: OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi, Harga Minyak Bertahan di Sekitar US$65 per Barel
“Ekonomi global tetap tangguh sepanjang 2025, didukung oleh meredanya ketidakpastian perdagangan sejak musim panas,” tulis OPEC dalam laporannya.
Perbedaan Proyeksi dengan IEA
Proyeksi permintaan OPEC berada di kisaran atas estimasi industri, termasuk dibandingkan International Energy Agency (IEA). Sebelumnya, outlook OPEC sempat memperkirakan defisit pasokan pada 2026, berbeda dengan IEA dan banyak analis lainnya.
Defisit besar biasanya memberikan landasan yang nyaman bagi OPEC+ untuk meningkatkan produksi guna merebut kembali pangsa pasar. Namun laporan Rabu menunjukkan jarak antara proyeksi OPEC dan lembaga lain semakin menyempit.
OPEC melaporkan bahwa produksi OPEC+ turun 73.000 bph menjadi 43,02 juta bph pada Oktober, meski ada kesepakatan peningkatan produksi untuk bulan tersebut, dipimpin oleh penurunan produksi di Kazakhstan.
Perkiraan permintaan minyak OPEC+ sebesar 43 juta bph pada 2026 menunjukkan bahwa pasar akan mencatat surplus tipis sekitar 20.000 bph jika kelompok ini mempertahankan tingkat produksi Oktober, menurut perhitungan Reuters berdasarkan laporan OPEC.
OPEC juga menurunkan perkiraan permintaan minyak OPEC+ untuk 2026 sebesar 100.000 bph dari proyeksi sebelumnya, setelah revisi naik pada estimasi produksi di luar OPEC+ untuk 2025.
Baca Juga: Harga Minyak Stabil Meski OPEC+ Berencana Menghentikan Sementara Peningkatan Produksi
Sebelumnya, laporan bulan lalu memperkirakan defisit 50.000 bph, sementara laporan September mencatat shortfall 700.000 bph.
Prediksi Produsen Lain: Potensi Surplus Besar
Meski demikian, masih terdapat jarak besar antara proyeksi OPEC dan lembaga lain, yang memperkirakan pasokan akan jauh melebihi permintaan tahun depan.
Menurut proyeksi terbaru IEA, pasokan bisa melampaui permintaan sekitar 4 juta bph pada 2026, setara dengan hampir 4% dari permintaan global.
IEA, yang menjadi penasihat negara-negara industri, dijadwalkan akan memperbarui proyeksinya pada Kamis mendatang.













